ProDaily, JAKARTA – Penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan atau FLPP per 3 November 2025 tembus 213.630 unit rumah atau sekitar 61,03% dari target 350.000 unit rumah yang ditetapkan pemerintah di tahun ini.
Pencapaian tersebut merupakan hasil kerja bersama 39 bank penyalur, 7.638 pengembang dari 22 asosiasi perumahan yang tersebar di 398 kabupaten/kota di 33 provinsi. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi kunci dalam menjaga laju penyaluran FLPP hingga jelang akhir tahun.
Kontribusi terbesar masih berasal dari BTN dengan 104.326 unit rumah (48,83%), disusul BTN Syariah (44.434 unit / 20,79%), BRI (22.709 unit / 10,63%), BNI (10.052 unit / 4,70%), dan Bank Mandiri (9.340 unit / 4,37%). Dari sisi wilayah, Jawa Barat mencatat penyaluran tertinggi sebesar 48.252 unit rumah (22,58%), diikuti oleh Jawa Tengah (18.707 unit /8,75%) , Sulawesi Selatan (17.370 unit/8,13%), Banten (14.094 unit/6,59%) dan Jawa Timur (14.001 unit/6,55%).
Sementara itu, Bekasi menjadi kabupaten dengan penyerapan FLPP tertinggi sebanyak 10.992 unit rumah (5,14%), disusul oleh Kabupaten Bogor (8.086 unit rumah/3,78%), Kabupaten Tangerang (6.304 unit/2,95%) disusul Kabupaten Karawang (5.508 unit/2,57%) dan Kota Kendari (5.116 unit/2,39%) rumah.
“Kami mengapresiasi dukungan penuh seluruh ekosistem perumahan mulai dari bank penyalur, pengembang, asosiasi, hingga pemerintah daerah yang terus bergerak bersama mendorong penyaluran FLPP,” kata Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho dalam konferensi pers, Selasa (4/11).
Apresiasi juga diberikan kepada asosiasi pengembang yang berkontribusi besar, antara lain REI (89.775 unit/42,02%), APERSI (63.650 unit/29,79%), Himperra (28.847 unit/13,50%), Apernas (7.215 unit/3,37%), dan Asprumnas (7.005 unit/3,27%).
Strategi Percepatan
Dengan sisa waktu dua bulan terakhir tahun 2025, BP Tapera menegaskan komitmennya untuk mengejar target 350.000 unit rumah MBR tersebut melalui berbagai langkah percepatan.
Strategi yang tengah digencarkan antara lain sosialisasi aktif ke kabupaten/kota bersama pemerintah daerah guna mempercepat penyerapan di lapangan, sinergi program KUR Perumahan untuk memperluas akses pembiayaan bagi ekosistem perumahan, dan kolaborasi SLIK bersama OJK untuk mempercepat verifikasi calon debitur dan meningkatkan penyaluran.
Selain itu, optimalisasi strategi segmentasi agar penyaluran tepat sasaran sesuai profil MBR di berbagai daerah dan tidak terhambat oleh mismatch data atau lokasi proyek serta pendampingan langsung kepada pengembang dan bank penyalur untuk mengidentifikasi kendala teknis dan mempercepat penyelesaian administrasi penyaluran.
Heru Pudyo Nugroho yakin dengan dukungan kuat seluruh ekosistem perumahan dan langkah- langkah percepatan yang dijalankan BP Tapera mampu menuntaskan target penyaluran FLPP tahun 2025.
“Kami percaya, dengan kerja keras dan gotong royong seluruh pemangku kepentingan seperti perbankan, pengembang, asosiasi, dan pemerintah daerah, maka target 350.000 rumah bukan hanya realistis, tetapi bisa kita capai bersama,” tegasnya.
BP Tapera akan terus menjaga semangat kolaboratif ini agar setiap MBR memiliki kesempatan mewujudkan rumah impian di tahun 2025. Momentum positif ini juga menjadi bagian dari kontribusi nyata BP Tapera dalam mendukung Program 3 Juta Rumah Nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Sinergi dan percepatan di sisa waktu yang ada diyakini akan menjadi katalis penting menuju target besar tersebut. (aps)

