ProDaily, BSD CITY – Sektor properti di tahun 2024 diprediksi masih berada pada jalur yang relatif positif. Optimisme sektor properti ini ditandai dengan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan III 2023 yang bertumbuh sebesar 1,96% (year on year/yoy) atau lebih tinggi dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 1,92%.
Pengamat properti, Anton Sitorus menyebutkan, sejumlah strategi hingga insentif disiapkan pemerintah untuk menjaga pertumbuhan industri properti salah satunya adalah penetapan kebijakan insentif berupa Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk pembelian rumah baru, baik rumah tapak ataupun apartemen siap huni mulai November 2023-Desember 2024.
”Semua itu memberikan angin segar optimisme sebagai salah satu pendorong utama yang menjaga sektor properti tetap bertumbuh. Pertumbuhan properti tahun ini akan diwarnai oleh tren-tren baru yang beradaptasi dengan dinamika pasar,” ungkapnya pada acara Property Outlook 2024 bertajuk “Potensi dan Strategi untuk Mencapai Kestabilan Pertumbuhan Properti di Tahun 2024” di Marketing Office BSD City, Kamis (1/2).
Hal senada diungkap Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), Hermawan Wijaya. Dia menyebutkan menghadapi tahun 2024, kondisi ekonomi global maupun nasional dapat memengaruhi pertimbangan masyarakat untuk membeli rumah maupun investasi di sektor properti. Namun, emiten properti itu berkeyakinan bahwa strategi inovasi produk yang selalu memperhatikan tren dan kebutuhan konsumen akan dapat menjawab kebutuhan pasar.
Menurutnya, BSDE mengedepankan strategi bisnis yang tepat dengan berfokus pada kemitraan strategis dan juga pengembangan produk dan jasa yang inovatif dan berkualitas. Selain itu diversifikasi portofolio produk dan geografis yang didukung oleh cadangan lahan yang luas menjadi katalis positif terhadap pertumbuhan.
”Merujuk dari hasil kinerja perusahaan, kami sangat optimistis bahwa tahun ini industri properti akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Tanah Air,” kata Hermawan.
Melihat optimisme sektor properti di tahun 2024, PT Bumi Serpong Damai Tbk menargetkan prapenjualan sebesar Rp9,50 triliun pada 2024. Sebelumnya pada 2023, BSDE mencatatkan realisasi penjualan sebesar Rp9,50 triliun yang melampaui target prapenjualan sebesar Rp8,80 triliun.
Untuk memenuhi target penjualan perusahaan pada tahun 2024, BSDE memperkirakan harga unit properti kelas menengah dan menengah atas masih menjadi favorit calon pembeli properti baik untuk residensial maupun komersial.
Pada tahun 2024, perusahaan berencana untuk meluncurkan produk-produk baru dengan kisaran harga mulai dari Rp1 miliar hingga Rp30 miliar per unit untuk rumah tapak (segmen menengah hingga premium), produk komersial termasuk ruko, apartemen/kondominium dan kavling lahan komersial termasuk yang dijual kepada perusahaan joint venture.
”Adapun sejumlah produk properti dengan kategori premium yang mendapatkan sambutan baik di tahun 2023 adalah Nava Park dan Enchante,” pungkas Hermawan.
Pasar Terbesar
Head of Research & Business Intelligence Sinar Mas Land, Dwi Novita Yeni menjelaskan bahwa di 2024 terdapat beberapa tren yang diprediksi akan memengaruhi pasar properti. Generasi milenial diprediksi akan tetap menjadi pasar terbesar industri properti hingga tahun 2045.
“Sementara peningkatan jumlah Ultra High Net Worth Individuals (UHNWI) di Indonesia dan wellness industry juga turut berpengaruh terhadap tren pertumbuhan industri properti di Indonesia,” ungkapnya.
Meskipun secara global sempat mengalami kontraksi, sebut Dwi Novita, namun jumlah individu dengan tingkat kekayaan yang tinggi di Indonesia tetap tumbuh positif 12% (CAGR 2017-2022) dan menempatkan Indonesia dalam peringkat tiga besar negara dengan pertumbuhan UHNWI tertinggi di Asia.
Tren lain yang semakin sering disorot adalah wellness industry. Hal ini seiring dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat atas kesehatan fisik maupun kesehatan mental, yang mendorong pertumbuhan wellness real estate sebesar 21% per tahun dari tahun 2021 hingga 2028.
Generasi milenial dan UHNWI sepakat dalam perspektif mereka yang tidak hanya melihat properti sebagai instrumen keuangan semata. Kedua tipe demografi konsumen ini justru sangat peduli terhadap aspek ESG dan keberlanjutan sebagai bentuk kontribusi terhadap lingkungan dan well-being.
“Transparansi sebuah perusahaan terhadap inisiatif sustainability dan tanggung jawab sosial turut menjadi penentu bagi generasi milenial dan UHNWI dalam berinvestasi properti,” ujar Dwi Novita.
Untuk memenuhi kebutuhan pasar terkait wellness industry, Sinar Mas Land telah mengembangkan Biomedical Campus yang bertujuan sebagai wadah ekosistem komunitas sains dan teknologi baik itu pusat penelitian, edukasi, dan fasilitas kesehatan di BSD City. (aps)