ProDaily, CIKARANG – Properti menjadi pilihan investasi yang populer bagi masyarakat Indonesia. Kebutuhan akan hunian atau bangunan yang selalu naik dari waktu ke waktu membuat nilai properti cenderung stabil bahkan meningkat, sehingga bagi banyak orang investasi properti cenderung lebih minim risiko.
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) properti menjadi salah satu sektor yang memberikan sumbangsih tertinggi terhadap realisasi investasi di Indonesia pada kuartal I-2023 sebesar Rp27,9 triliun, lebih tinggi dari realisasi pada periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp17,5 triliun.
Salah satu proyek properti milik Sinar Mas Land yang menarik perhatian investor adalah Kota Deltamas, merupakan proyek joint venture antara Sinar Mas Land dan Sojitz Corporation dari Jepang dengan luas area sekitar 3.200 hektar. Township tersebut mengintegrasikan area hunian, komersial dan kawasan industri GIIC (Greenland International Industrial Center) bertaraf internasional yang dilengkapi dengan pengelolaan air bersih (WTP), pengolahan limbah (WWTP), penggunaan sumber daya listrik green renewable electricity dari PLN, fiber optik dan area hijau.
Akses dan lokasi menjadi salah satu faktor penting dalam investasi properti. Berlokasi di Cikarang, Kota Deltamas memiliki akses tol langsung Jakarta-Cikampek, tepatnya di KM 37 dan akses Jalan Tol Jakarta-Cikampek Selatan di KM 31 saat ini sedang dibangun pemerintah dengan target beroperasi di akhir tahun 2023. Selain itu Kota Deltamas terintegrasi dengan stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang rencana akan mulai beroperasi pada tahun ini.
Direktur Sales & Marketing PT Puradelta Lestari Tbk, Stanley W. Atmodjo mengatakan Kota Deltamas memberikan prospek dan kesempatan investasi besar di masa yang akan datang untuk mendapatkan kualitas hidup dan berbisnis yang lebih baik, dipercaya oleh para pelanggan, masyarakat, karyawan dan seluruh pemangku kepentingan lainnya.
“Bagi para customer yang berinvestasi properti di Kota Deltamas, baik itu di kawasan industri maupun kawasan komersial, Anda dapat merasakan manfaatnya dengan cepat. Kota Deltamas senantiasa berkembang karena penghuni serta pekerjanya terus bertambah,” ungkapnya.
Stanley menambahkan, di Kota Deltamas terdapat beragam pilihan investasi properti yang menarik baik itu hunian, kawasan komersil hingga kawasan industri. Untuk kawasan hunian Kota Deltamas tengah memberikan pilihan investasi yang menarik yakni De Silva Residence sebuah hunian yang menawarkan tipe 63/60 dan 41/60 dengan harga mulai dari Rp600 jutaan. Cluster Woodchester, hunian dua lantai ditawarkan dua tipe yaitu 89/98 dan tipe 68/84 dengan harga mulai Rp1,2 miliar. Cluster Savasa, hunian dua lantai tipe 61/60 dengan harga mulai Rp1,3 miliar.
Fasilitas Industri
Untuk kawasan industri dimana telah bergabung dan dipercaya oleh beragam perusahaan besar dan ternama, Kota Deltamas menghadirkan industrial lot dan Standard Factory Building untuk disewakan. Sejumlah perusahaan hadir melalui pabrik besar yang beroperasi di Greenland International Industrial Center (GIIC) seperti Suzuki, Hyundai, Astra Honda Motors, Wuling Motors, Mitsubishi Motors, Kalbe Group dan Frisian Flag, Pepsico dan perusahaan ternama lain.
“Hal ini menunjukkan kawasan industri Kota Deltamas ini menarik perhatian para investor dan telah dipercaya sebagai pusat bisnis di Timur Ibu Kota,” sebut Stanley.
Sementara itu untuk kawasan komersil, Kota Deltamas menghadirkan Greenland Square dan komersial lot. Tenant yang telah bergabung antara lain McDonalds, Richese Factory, Astrindo, Starbucks dan tenant ternama lain.
Kota Deltamas juga sudah berkembang dengan kehadiran berbagai fasilitas guna mendukung kegiatan live, work, and play. Sejumlah fasilitas telah berdiri diantaranya sejumlah sekolah nasional maupun internasional (antara lain Cikarang Japanese School, Jakarta International University/Korean Education Complex, ITSB, SMK Ananda Mitra Industri, Pangudi Luhur), fasilitas Kesehatan (RS Mitra Keluarga dan Eka Hospital), hingga pusat perbelanjaan yakni AEON Mall yang saat ini telah memasuki proses penutupan atap dan akan rampung pada awal 2024. (aps)