ProDaily, Jakarta – Salah satu penyebab sulitnya penilaian suatu aset properti secara optimal adalah karena belum tersedianya suatu wadah data transaksi properti yang aktual dan up-to-date. Fluktuasi tren harga dan dinamika pasar properti juga kerap kali sulit dianalisa oleh para pemangku kepentingan (stakeholder) di sektor properti sehingga masing-masing memiliki persepsi berbeda Hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya inefisiensi dalam alokasi dana investasi.
Sebagai solusinya, Knight Frank Indonesia meluncurkan KFMap.Asia (https://kfmap.asia) sebagai portal database properti pertama dan satu-satunya di Indonesia yang membantu transparansi dalam pemberian informasi data transaksi properti secara aktual dan eksklusif. Data-data ini menjadi sarana verifikasi awal dalam penentuan nilai properti.
Willson Kalip, Country Head Knight Frank Indonesia dan Founder KFMap.Asia mengatakan sulitnya para investor dan kreditur dalam menentukan harga suatu properti dikarenakan tidak tersedianya data transaksi aktual, sehingga berdampak pada peningkatan resiko usaha.
“Sudah banyak pemangku kepentingan sektor properti yang terbantu oleh fitur data harga transaksi properti di KFMap ini, sehingga kondisi harga menjadi lebih transparan,” ujar Willson dalam keterangannya, Senin (12/9).
Ditambahkan, hingga kini sudah lebih dari 10.000 data harga dan lokasi properti di seluruh Indonesia yang tercatat. Inisiasi ini sejalan dengan program Presiden Joko Widodo yang mencanangkan pembangunan infrastruktur dan properti untuk mewujudkan keadilan pembangunan dan transparansi harga properti di Indonesia.
Menurut Willson, kolaborasi dari perbankan, kantor jasa penilai, institusi keuangan, dan lembaga riset properti ini memberikan nilai tambah tersendiri dalam memperkaya jumlah sampel harga properti berdasarkan rekam jejak transaksi di lapangan. Selain ada tambahan dari satu bank internasional yang belum lama ini bergabung menjadi partner sebagai kontributor data harga properti. (rin)