ProDaily, JAKARTA – Meredanya pandemi yang ditandai dengan pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai membangkitkan performa subsektor apartemen sewa (service apartment) di Jakarta secara perlahan sejak akhir 2022.
Laporan Jakarta Property Highlight yang disampaikan Knight Frank Indonesia mencatat penguatan tipis pada tingkat hunian (okupansi) sektor apartemen sewa di Jakarta dibanding semester sebelumnya menjadi 60,99%. Rerata harga sewa juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,99% (year on year/yoy).
Syarifah Syaukat, Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia menyebutkan kedatangan warga negara asing (WNA) atau ekspatriat dari Jepang, India, dan Korea Selatan untuk melakukan kegiatan bisnis dan bekerja di Indonesia berdampak positif terhadap perbaikan performa subsektor apartemen sewa pada semester II-2022.
“Tercatat bahwa kontribusi pasar domestik untuk keterisian ruang apartemen sewa dalam jangka pendek melalui tren staycation terus berlangsung sampai akhir tahun 2022,” ujarnya pada paparan media yang dikutip Jumat (24/2).
Sementara itu, terdapat pasokan tambahan dari proyek relaunch yang masuk ke pasar di semester II-2022. Akibatnya, jumlah pasokan apartemen sewa naik menjadi 9.395 unit per semester kedua tahun lalu. Jika dilihat hingga 2028, masih akan ada 1.876 unit baru yang bakal masuk ke pasar.
Selain itu, tidak bisa dihindarkan, sekitar separuh dari total apartemen baru yang seharusnya terjadwal masuk di akhir 2022 mengalami penundaan ke tahun 2023.
Willson Kalip, Country Head Knight Frank Indonesia, menambahkan perbaikan pertumbuhan ekonomi berimplikasi positif terhadap perbaikan performa sektor apartemen sewa di akhir tahun 2022.
“Namun kekhawatiran resesi global memberikan kewaspadaan tersendiri yang terekam dari belum optimalnya performa apartemen sewa di akhir tahun 2022,” sebutnya.
Apartemen Milik
Sementara itu, belum pulihnya daya beli konsumen setelah pandemi dan adanya tambahan 6.222 unit stok baru di semester II-2022 menjadikan sektor apartemen milik (strata-title) makin menghadapi tantangan berat. Terlebih, jumlah tersebut belum termasuk unit-unit baru yang mengantri masuk ke pasar di 2023.
Meski demikian, laporan Jakarta Property Highlight terbaru mencatat pertumbuhan penjualan mencapai 95,7% di semester II-2022. Hampir separuh proyek kondominium baru di Jakarta juga telah menaikkan harga di akhir tahun lalu yang diikuti dengan penguatan harga sebesar 0,9% (HoH) pada unit eksisting.
Laporan mencatat bahwa dominasi dalam transaksi di subsektor kondominium masih berasal dari kelas menengah, yaitu sebesar 40%.
“Unit kondominium siap huni saat ini menjadi pilihan utama bagi para konsumen karena kepastian unit yang telah siap diserah-terimakan ke konsumen,” kata Syarifah Syaukat.
Sementara itu, rerata penjualan stok baru mencapai 64,2%. Jakarta Selatan masih menjadi area tangkapan terbesar pasar kondominium baru di semester II-2022.
Di regional Asia Pasifik, Jakarta menjadi salah satu kota dengan pertumbuhan properti yang positif di tahun 2022 bersama dengan Tokyo, Mumbai, Bangkok dan Singapura.
Menurut Willson Kalip, meski pertumbuhan pasar kondominium masih perlahan, namun subsektor ini memiliki resiliensi yang cukup tinggi. Transaksi segmen menengah terus mendominasi dalam 2-3 tahun terakhir ini.
“Ke depan, ceruk pasar ini perlu diantisipasi lebih baik dengan strategi digital marketing dan sistem pembayaran yang aksesibel disertai dorongan insentif,” ujarnya. (aps)