ProDaily, BSD CITY – Sinar Mas Land terus melakukan inovasi produk, diantaranya menghadirkan ruang usaha dan komersial terbaru Wander Alley yang berlokasi di kawasan TOD Intermoda, BSD City. Hal tersebut guna memenuhi kebutuhan gaya hidup masyarakat urban.
Sebagai kawasan yang menyatukan terminal bus, stasiun KRL commuter line, serta zona komersial dan kuliner; jumlah penumpang di Terminal Bus dan Stasiun Cisauk pada kuartal pertama 2025 mencapai 582.622 penumpang, meningkat hampir 40% dari jumlah penumpang pada kuartal pertama 2024 sebanyak 431.088. Kenaikan mobilitas urban ini menegaskan pentingnya kawasan transit-oriented development (TOD) sebagai simpul utama bagi mobilitas perkotaan.
Prosesi groundbreaking secara simbolis dilakukan dengan penekanan tombol sirine oleh Harry Ramaputra (CEO Project Support & Services Sinar Mas Land), Perry P. Handjaya (Managing Director Business Development Sinar Mas Land), Razna Adella (Vice President of Business Development Retail Sinar Mas Land), Dhany Herlambang (Vice President Finance Commercial BSD Sinar Mas Land) dan Surianto Chandra (Vice President Commercial BSD Sinar Mas Land) pada Rabu (17/9).
Dibangun di atas lahan seluas 1,7 hektar, Wander Alley merupakan katalis dari pengembangan kawasan TOD Intermoda BSD City yang memiliki total keseluruhan lahan seluas 25 hektare. Area komersial ini menyasar para commuters, transit user, komunitas, hingga masyarakat di BSD City dan sekitarnya. Proyek tersebut ditargetkan rampung dan mulai beroperasi pada kuartal-IV 2026.
Perry P. Handjaya, Managing Director Business Development Sinar Mas Land mengatakan Wander Alley hadir sebagai alfresco retail sekaligus urban hangout place yang terintegrasi dengan jaringan transportasi publik, mulai dari Stasiun KRL Commuter Line Cisauk hingga terminal bus BSD Link. Kawasan ini tidak hanya berfungsi sebagai titik transit, tetapi juga menjadi destinasi hangout (tempat nongkrong bersama) yang menawarkan beragam pengalaman, mulai dari kuliner, olahraga, hingga hiburan keluarga dalam satu lokasi.
Konsep ini sejalan dengan pengembangan TOD Intermoda BSD City, di mana Sinar Mas Land menjadi satu-satunya pengembang yang menghadirkan kawasan terpadu dengan fungsi hunian, komersial, dan ruang publik dalam satu radius yang dapat diakses dengan berjalan kaki dari pusat transportasi massal.
“Di tahap pertama, kami akan mengembangkan alfresco retail sebanyak 39 unit dengan berbagai tipe ukuran, mulai dari 30 m2 hingga 1.000 m2 yang cocok untuk berbagai jenis usaha seperti restoran, bakery, kafe, dan bisnis lainnya,” ujar Perry P. Handjaya.
Data Knight Frank Indonesia (2024) menyebutkan dalam tiga tahun terakhir telah dibangun 13 mal atau ritel berkonsep alfresco retail di Jakarta. Fenomena ini menunjukkan bahwa popularitas konsep ritel ruang terbuka meningkat pascapandemi Covid-19, seiring perubahan perilaku masyarakat yang lebih memilih aktivitas di luar ruangan.
Pengalaman Berbeda
Terinspirasi dari ikon jalanan di Jepang dan Korea, Wander Alley menghadirkan konsep ruang indoor dan outdoor yang menghadirkan berbagai fasilitas mulai dari area makan tenant F&B, gerai cepat saji (grab&go), playground, hingga communal event space.
Sejumlah international brand ternama telah memastikan kehadirannya dengan membuka cabang di lokasi ini. Didesain oleh konsultan master planner internasional terkemuka, yakni Siura Studio dari Singapura, Wander Alley dirancang dengan pendekatan urban planning yang ramah lingkungan, nyaman, dan mendukung interaksi komunitas.
Sebagai urban hangout place yang menawarkan pengalaman bersantai dan berkumpul bersama, produk komersial ini hadir di tengah kawasan residensial padat penduduk BSD City, serta dikelilingi pusat perkantoran, bisnis, hingga fasilitas pendidikan maupun rekreasi.
Wander Alley juga disiapkan untuk mendukung pengembangan proyek rekreasi berskala besar di BSD City, salah satunya BSD Secret Zoo yaitu taman wisata modern hasil kolaborasi Sinar Mas Land dengan Jawa Timur Park Group yang mengusung konsep Urban Zoo Safari Adventure dan kini tengah dalam tahap pembangunan. (aps)