ProDaily, Jakarta – Meski pengembangan kotanya tidak secepat kota administratif lain di Jakarta, namun wilayah Jakarta Timur memiliki potensi besar untuk sektor properti di masa mendatang. Salah satunya didukung jaringan transportasi massal yang semakin mumpuni.
Pakar Perkotaan, Yayat Supriatna mengatakan, pengembangan wilayah Jakarta Timur didorong oleh berkembangnya sentra-sentra ekonomi baru serta terbangunnya jaringan transportasi massal. Dia merujuk pada terbentuknya simpul layanan transportasi besar yaitu LRT Cawang yang terintegrasi dengan kereta api cepat, dan terintegrasi dengan LRT Jabodetabek.
“Kawasan hunian akan tumbuh dan berkembang cepat jika didukung oleh jaringan infrastruktur, transportasi publik dan menjamurnya pusat-pusat kegiatan ekonomi. Pusat permukiman yang diminati konsumen adalah kawasan hunian yang mudah diakses. Begitu pula kehadiran beragam fasilitas umum sebagai pendukung yang kuat bagi sebuah kawasan,” ungkap Yayat dalam diskusi media, Kamis (30/6).
Dia menjelaskan, dari sisi potensi lingkungan, Jakarta Timur seperti wilayah Cijantung masih memiliki ruang terbuka hijau yang luas dan intensitas curah hujan tinggi sehingga dari sisi iklim secara makro kawasan tersebut masih memiliki suhu udara yang lebih sejuk dibanding wilayah lain di Jakarta. Selain lokasinya juga cukup strategis.
“Wilayah Cijantung ini kawasan yang masih terjaga keasriannya di Jakarta Timur. Karena ada beberapa area yang tetap dipertahankan sebagai area hijau seperti hutan kota,” jelas Yayat.
Selain udara yang baik, lokasi dan aksesibilitas merupakan poin penting yang mampu mendongkrak nilai investasi sebuah kawasan hunian. Yayat menilai kehadiran Synthesis Huis di wilayah Cijantung Jakarta Timur merupakan langkah tepat.
“Kawasan ini diuntungkan dengan letaknya yang berdampingan hutan kota Cijantung, Jakarta Timur. Rasanya sulit menemukan lokasi perumahan seperti ini, apalagi di Jakarta,” kata Yayat.
Meski merupakan wilayah administrasi paling luas di DKI Jakarta sebesar 188,02 km2 dan jumlah penduduk 3.037.193 jiwa, namun Jakarta Timur memiliki tingkat kepadatan penduduk yang paling rendah. Ini membuat wilayah tersebut masih memiliki potensi pengembangan kawasan hunian di masa mendatang. Apalagi, jelas Yayat, lokasinya terbilang strategis, dekat Jakarta Selatan.
Kawasan Hunian
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga sedang merancang Jakarta Timur sebagai kota administrasi yang prospektif untuk perkembangan properti melalui Ranpergub tentang Penataan Kota yang masih dibahas.
“Dari Rancangan Pergub itu ada sejumlah kebijakan baru yang perlu diketahui para developer terkait Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Aturan main yang digulirkan pastinya menjadikan Jakarta Timur sebagai kawasan perkotaan yang lebih baik dari sebelumnya,” jelas Merry Morfosa, Kepala Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Ruang Kota, Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta (DCKTRP) di diskusi yang sama.
Menurutnya, Jakarta Timur siap bertransformasi menjadi kawasan hunian potensial baru di Jakarta.
Khusus di wilayah Cijantung telah dirancang untuk fungsi hunian. Pihak Pemprov DKI bahkan telah mengatur berbagai rancangan tata kota terkait kawasan hunian, baik untuk rumah tapak, rumah flat maupun rumah susun, termasuk juga pengembangan realestat yaitu pemecahan kavlingnya minimal 60 m2 dan tidak boleh lebih kecil dari luas itu.
“Izin untuk membangun rumah tinggal juga sudah diterapkan sampai empat lantai,” paparnya.
Sementara itu, Aldo Daniel, Managing Director Synthesis Huis menyebutkan bahwa kawasan Cijantung Jakarta Timur merupakan kawasan hunian masa depan di Jakarta. Kehadiran Synthesis Huis di Jakarta Timur sebagai Iconic Residential Project merupakan pilihan tepat yang dapat dijadikan hunian impian keluarga.
“Selain lokasinya masih berada di Jakarta, kawasan hunian ini juga didukung oleh segudang potensial perkembangan properti,” kata dia.
Lebih lanjut Aldo menjelaskan, Synthesis Huis dibangun di lahan seluas 3,3 hektar, dengan total lahan seluas 5 hektar. Kawasan hunian ini memiliki lokasi yang strategis dan mudah di akses, hanya 5 menit dari pintu tol Pasar Rebo, dekat pusat perbelanjaan, pusat pendidikan, rumah sakit dan CBD TB Simatupang.
Keunggulan lainnya kawasan Synthesis Huis berdampingan dengan hutan kota Cijantung Jakarta Timur sebagai paru-paru kota Jakarta. Sehingga suasananya lebih nyaman dan asri. Hunian di Synthesis Huis dijual mulai dari Rp1,6 miliar per unit. (rin)