ProDaily, Jakarta – Zepp Health mengeluarkan hasil riset dan studi terkait jumlah rata-rata tidur harian di beberapa negara dan kaitanya dengan kesehatan. Dalam hasil risetnya ditemukan rata-rata orang di Indonesia hanya tidur selama 6 jam 36 menit setiap harinya, atau masih lebih rendah dibandingkan lama durasi tidur orang Jepang dan Malaysia. Wow!
Zepp Health mengungkapkan bahwa durasi waktu tidur per hari seseorang sangat menentukan dan berkaitan erat dengan indeks kesehatan seperti BMI, tensi jantung, hingga rata-rata tingkat stress seseorang. Selain itu, Zepp Health juga menemukan bahwa terdapat hubungan yang erat antara jumlah langkah kaki harian seseorang dengan kualitas dan jumlah tidur seseorang serta kaitanya terhadap kesehatan jantung.
Penelitian terkait kualitas tidur yang dilakukan secara global itu menemukan, setidaknya di 2021 rata-rata durasi tidur seseorang adalah 7 Jam 9 menit, terjadi penurunan sebanyak 2 menit jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dan menariknya, pria jauh lebih cepat dalam durasi tidur jika dibandingkan dengan wanita, terdapat sekitar 15 menit lebih cepat.
Data ini diambil dari total sample penduduk di dunia. Tapi menariknya, Indonesia berada di posisi terendah dibandingkan beberapa negara di dunia terkait dengan rata-rata durasi tidur harian penduduknya. Rata-rata orang di Indonesia hanya tidur selama 6 jam 36 menit setiap harinya, dan masih berada di bawah Jepang dengan durasi tidur rata-rata penduduknya sebanyak 6 jam 44 menit dan Malaysia dengan durasi rata-rata tidur penduduknya sebanyak 6 jam 46 menit.
Sedangkan negara Belgia, Republik Irlandia, dan Belanda adalah tiga negara teratas dengan jumlah durasi rata-rata tidur penduduknya, yaitu 7 jam 30 menit. Secara global penduduk di dunia pun dinyatakan kurang tidur atau tidur dibawah 7 jam sehari selama 59 hari dalam setahun. Hal ini meningkat sebanyak 7 hari jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Lantas apa kaitannya kurang tidur dan dampak langsungnya terhadap kesehatan? Menurut hasil riset dari Zepp Health, setelah 7-8 jam beristirahat, tingkat BMI, detak jantung, dan skor tidur seseorang menunjukan hasil yang positif dan jauh lebih baik jika dibandingkan dengan mereka yang tidur dibawah 7 jam.
Selain itu masing-masing individual yang tidur 7-8 jam setiap harinya menunjukan tingkat stress mereka berada di level rileks. Detak jantung mereka pun berada pada titik paling optimum ketika tidur di antara 7 jam sehari.
Zepp Health juga memiliki temuan akan korelasi antara jumlah langkah kaki saat berjalan kaki setiap harinya mampu meningkatkan kualitas tidur seseorang. Setidaknya mereka yang setiap harinya secara konsisten berjalan kaki sebanyak 8000 hingga 16000 langkah, memiliki tingkat kualitas tidur yang tertinggi.
Monitor Kualitas Tidur
Lantas bagaimana cara kita agar dapat terus mampu memonitor kesehatan, kualitas tidur hingga kegiatan olahraga harian kita? Amazfit selaku perusahaan pengembang perangkat kesehatan harian memiliki produk smartwatch dengan segudang fitur yang mampu mengukur tingkat stress, jumlah langkah harian, BMI, hingga membaca kualitas tidur harian manusia.
Melalui lini produknya seperti Bip U series, GT2, GTS 2 mini, Trex series, hingga lini produk terbarunya GT3, memiliki beberapa fitur utama yang mampu memantau beberapa poin penting kesehatan tersebut melalui teknologi somnuscare.
Teknologi somnuscare bermula dari pengembangan fitur biotracker 2 dimana pada masa pengembangan generasi pertamanya pengguna dapat merekam tahap tidur dasar ringan, dalam, dan waktu bangun, detak jantung tidur mereka, dan diberikan skor tidur untuk meringkas seberapa baik mereka tidur. Mereka juga dapat menerima rekomendasi tentang cara meningkatkan kebiasaan tidur.
“Lalu pada mesin generasi kedua menambahkan kemampuan bagi pengguna untuk melacak tahap tidur REM, dan dalam kombinasi dengan mesin pemantau oksigen darah oxygen beats, kami memantau kualitas pernapasan tidur mereka. Itu juga yang membuat Amazfit menonjol di pasar dengan penambahan pelacakan tidur siang, yang tidak terlalu umum di jam tangan pintar lain yang tersedia,” ungkap Amazfit dalam rilisnya, Kamis (21/4/2022).
Lalu dengan generasi ketiga mesin pemantau tidur AI Amazfit yang didukung di jam tangan pintar terbaru seperti Seri Amazfit GTR 3 dan GTS 3, pengguna kini juga dapat melacak laju pernapasan mereka selama tidur malam yang merupakan parameter kesehatan penting yang sering diabaikan, dan tidak umum di industri jam tangan pintar.
Produk Amazfit dapat ditemukan di official store e-commerce, dan khusus pembelanjaan di shopee dan tokopedia selama bulan ramadan bisa berkesempatan mendapatkan potongan harga hingga Rp.1.350.000 dan diskon belanja hingga 55%.
Didirikan pada September 2015, Amazfit menawarkan beberapa rangkaian jam tangan dan tali jam pintar dari penggunaan olahraga sehari-hari hingga luar ruangan, serta perangkat keras pintar lainnya yang terkait dengan olahraga dan kesehatan, termasuk earbud olahraga TWS, treadmill cerdas, timbangan komposisi tubuh cerdas, dan perlengkapan olahraga.
Saat ini, produk Amazfit telah beredar di lebih dari 70 negara dan wilayah, termasuk Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang. Menurut laporan pelacakan pasar perangkat wearable global IDC, pada paruh pertama tahun 2020, jam tangan Amazfit mengklaim pangsa pasar jam tangan dewasa terbesar di Italia, Spanyol, India, dan negara serta wilayah lain, dan juga di antara produk teratas di China. , Jerman, Prancis, Rusia, dan Brasil. (aps)