ProDaily, JAKARTA – Pasca pandemi, investasi asing di Pulau Dewata meningkat pesat. Namun di tengah persaingan ketat tersebut, Murino Group muncul sebagai butik developer lokal yang menawarkan pendekatan berbeda karena memadukan desain progresif, fungsi properti yang fleksibel, serta kualitas yang dibangun oleh anak bangsa sendiri.
Data menyebutkan, terjadi lonjakan hingga 85% dalam minat investor asing untuk berinvestasi di Bali, dengan total suntikan modal mencapai USD764 juta. Sebagian besar mengalir ke pembangunan villa-villa kelas premium dan hunian eksklusif yang saat ini mayoritas dikuasai oleh pengembang asing.
Namun “serbuan” pengembang asing ini bukan tanpa celah, mengingat banyak investor lokal yang meski tertarik dengan desain dan konsep yang diusung proyek developer asing, tetapi meragukan legalitas, struktur kepemilikan, serta dukungan layanan purna jual.
“Saat ini kami melihat minim sekali pilihan bagi investor lokal yang mau berinvestasi di Bali. Saya sendiri sebagai seorang investor beberapa kali sempat melirik properti premium yang dikembangkan developer asing, namun tidak banyak yang menawarkan kepemilikan freehold atau SHM, sehingga ada keraguan apakah pengembang asing berkomitmen secara jangka panjang untuk menjaga kelangsungan investasi properti saya. Hal inilah yang mendasari hadirnya Murino Group di pasar properti butik di Bali,” ungkap Efrat Tio, CEO Murino Group dalam keterangannya, Selasa (17/6).
Murino Group adalah pengembang properti butik asal Indonesia yang berfokus pada proyek-proyek unik dan eksklusif di Bali. Dengan pendekatan progresif dan terkurasi, Murino merancang dan membangun properti ikonik yang relevan dengan gaya hidup modern dan dikelola secara profesional untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi investor lokal maupun internasional.
“Fokus utama kami adalah menciptakan properti yang bukan hanya indah dan ikonik, tetapi juga dapat dimiliki sepenuhnya oleh Warga Negara Indonesia (WNI) dengan status freehold,” ungkapnya.
Tim kreatif dan teknis Murino melibatkan arsitek, kontraktor, dan konsultan dalam negeri sekaligus membuktikan bahwa Indonesia mampu bersaing secara estetika dan teknis dengan proyek-proyek berstandar internasional. Pengembang properti butik tersebut juga telah menjalin kerja sama dengan sejumlah bank nasional ternama untuk menghadirkan skema pembiayaan KPR dan opsi pembayaran fleksibel.
Proyek Perdana
Murino Group telah memperkenalkan The Ease Canggu, sebuah proyek lifestyle investment berkonsep wellness hospitality yang dirancang untuk generasi investor modern. Lokasinya strategis di Jalan Pantai Batu Mejan, Canggu, yang hanya berjarak sekitar 9 menit berjalan kaki dari pantai. Proyek ini menawarkan kombinasi fungsi ganda sebagai tempat tinggal sekaligus aset investasi dengan potensi sewa optimal.
The Ease Canggu akan mencakup 25 villa dan 24 unit apartemen eksklusif, yang seluruhnya akan dikelola secara profesional sebagai boutique hotel dengan sistem full-service berstandar bintang 5. Skema ini memungkinkan fleksibilitas penuh bagi pemilik untuk digunakan secara pribadi tanpa batasan, maupun jika ingin disewakan tanpa repot.
Villa di The Ease dipasarkan mulai dari kisaran Rp10 miliar hingga Rp18 miliar dan unit apartemen ditawarkan mulai dari Rp3 miliar hingga Rp6 miliar.
Efrat Tio menjelaskan, dengan dukungan pasar sewa-menyewa yang kuat di Bali, investasi properti di komplek eksklusif ini diproyeksikan dapat menghasilkan return of investment atau ROI sebesar 8%-12% per tahun.
“Dengan jumlah unit terbatas dan potensi investasi yang cukup menjanjikan, kami optimistis proyek ini akan menjadi rebutan para investor lokal maupun internasional,” ujarnya.
Kawasan The Ease Canggu dikelilingi oleh hutan eucalyptus ikonik yang tidak hanya memberi karakter estetis yang kuat, tetapi juga berfungsi alami sebagai penolak nyamuk, penyaring udara, peredam suara serta menciptakan atmosfer yang lebih tenang, sehat, dan menyegarkan.
Konsep wellness living diwujudkan secara menyeluruh melalui integrasi desain dan teknologi yang dikurasi untuk memberikan manfaat kesehatan bagi penghuni antara lain desain pencahayaan bioliphic yang mengikuti ritme sirkadian tubuh untuk relaksasi, sistem penyaringan air terpusat dengan investasi water treatment plant, dan koneksi ruang di dalam dan luar secara maksimal di setiap villa dan apartemen.
Selain ruang terbuka hijau dengan konsep hutan eucalyptus, kompleks The Ease Canggu pun dilengkapi fasilitas pusat kebugaran yang meliputi rooftop pool, sauna, cold plunge, gym, dan lain-lain.
Proyek ini akan diluncurkan pada Agustus 2025, dan saat ini telah memasuki tahap pembangunan dengan target penyelesaian pada Desember 2026. (aps)