ProDaily, TANGERANG – Pembangunan infrastruktur jalan tol yang melintasi Kabupaten Tangerang, Banten memberikan dampak positif bagi industri properti. Salah satu proyek perumahan yang terdampak positif adalah Widari Village yang dikembangkan Wida Agung Group.
William Widjaja, Direktur Utama Wida Agung Group mengatakan pembangunan tol JORR II yang fokus di bagian barat Jakarta, tepatnya di ruas Serpong – Balaraja dan dibukanya pintu tol Legok telah memberikan efek positif bagi Widari Village.
“Widari Village berada di Kecamatan Legok, setelah beroperasi pintu tol Legok pada akhir tahun lalu membuat aksesibilitas semakin cepat dan mudah,” jelas William pada peresmian marketing gallery dan club house Widari Village di Tangerang, Senin (16/6).
Ruas tol Serpong – Balaraja yang terkoneksi dengan tol Serpong – Ulujami dan JORR I secara langsung mempermudah akses warga perumahan Widari Village menuju berbagai wilayah di Jabodetabek. Selain itu, dari Widari Village menuju stasiun commuterline Parung Panjang hanya memakan waktu 10 menit.
Menurut William, pembangunan infrastruktur jalan tol dan akses transportasi umum selalu menjadi katalisator bagi peningkatan nilai properti di sekitarnya. Legok, dengan adanya akses tol diprediksi akan mengalami kenaikan harga properti yang signifikan.
Anton Sugianta, Direktur Wida Agung Group memperkirakan kenaikan harga rumah di Legok cukup signifikan. Anton mencontohkan, saat pertama kali memasarkan Widari Village pada 2021, harga rumah yang ditawarkan Rp400 jutaan, sekarang tipe yang sama harganya sudah Rp600 jutaan.
Sehingga, ungkapnya, konsumen yang membeli unit rumah Widari pada awal dipasarkan sudah diuntungkan, karena kenaikan harganya melonjak hingga 30%. Dengan berkembangnya infrastruktur di kawasan Legok, membuat peluang kenaikan nilai investasi akan terus berlanjut.
“Kawasan ini diuntungkan, sehingga menjadi pilihan investasi yang sangat menarik karena harganya terjangkau,” jelas Anton.
Dia menambahkan, harga properti di pusat kota atau area yang sudah berkembang pesat semakin tinggi, banyak pembeli terutama milenial maupun end user mencari hunian di pinggir kota yang masih terjangkau seperti Widari Village.
Perumahan ini juga sangat dekat dengan fasilitas di kawasan yang telah berkembang pesat seperti BSD City, Gading Serpong. Sementara fasilitas yang ada di dalam kawasan diantaranya ada club house, area komersial dan ke depannya akan ada pasar modern Widari Plaza yang akan mengakomodir kebutuhan harian penghuni perumahan.
Pengembangan Baru
Di kesempatan yang sama, Rita Megawati Project Consultant dari Property Lounge menyatakan bahwa perkembangan Legok dalam beberapa tahun terakhir memberikan warna baru bagi industri properti di Tangerang Raya. Dia mencontohkan, sebelumnya dari kawasan BSD atau Gading Serpong untuk menuju ke Widari Village membutuhkan waktu hingga 40 menit.
“Sekarang hanya butuh waktu 15 menit, karena infrastruktur sudah bagus, dan juga ada akses tol Serpong-Tangerang,” jelasnya.
Menurut Rita, permintaan unit rumah di kawasan Legok terus bertumbuh dan untuk itu pihaknya telah mempersiapkan pengembangan lahan hingga 25 hektar. Pengembangan proyek ini lokasinya menyatu dengan Widari Village.
“Sebuah mega cluster bernama Widari Residence akan kami luncurkan pada Agustus tahun ini, dimana pada tahap awal akan dipasarkan sebanyak 500 unit rumah,” jelas Rita.
Menurutnya, pengembangan Widari Residence didasarkan dari banyaknya calon pembeli Widari Village yang berminat tinggal di kawasan itu, namun harganya tidak sesuai dengan keterjangkauan mereka.
“Karena itu, kami hadirkan tipe-tipe yang lebih kecil seperti 4×10 m2 dan 5×10 m2 dengan harga mulai dari Rp400 jutaan untuk memenuhi kebutuhan pasar agar terjangkau, dengan cicilan perbulan hanya Rp2 jutaan,” jelas Rita yang menegaskan bahwa pihaknya telah bekerjasama dengan sejumlah perbankan baik BUMN maupun swasta untuk menyiapkan kredit pemilikan rumah (KPR).
Sementara di Widari Village saat ini masih tersedia unit rumah ready stock sebanyak 40-an unit rumah dari berbagai tipe, mulai dari 5 x12, 6 x12, 7 x12 yang bisa dibeli konsumen dengan memanfaatkan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah. (aps)