ProDaily, IKN NUSANTARA – Sekitar 1.000 anggota Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia atau REI menghadiri puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) REI ke-53 yang dipusatkan di Taman Kusuma Bangsa, Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, Jumat (16/5) malam.
Sejumlah pejabat tinggi negara hadir diantaranya Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko, Kepala Badan Otorita IKN Basuki Hadimuljono, Wakil Gubernur Kalimantan Timur Seno Aji, Tim Satgas Perumahan Bonny Z. Minang dan Wakil Walikota Balikpapan Bagus Susetyo yang juga Ketua DPD REI Kalimantan Timur.
Ketua Umum DPP REI, Joko Suranto dalam sambutannya mengatakan sektor properti termasuk perumahan selama ini hanya menjadi alat ukur pertumbuhan ekonomi, padahal sektor ini bisa menjadi pendorong bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Sektor properti dengan 185 industri yang mengikutinya, ungkap CEO Buana Kassiti Group itu, mampu membawa dampak besar terhadap produk domestik bruto (PDB), pendapatan asli daerah (PAD), penyerapan tenaga kerja yang besar karena bersifat padat karya, juga mampu mengentaskan kemiskinan dan stunting pada anak.
“Dari riset yang dilakukan REI dan Lembaga Manajemen Universitas Indonesia (LM UI) mengungkap bahwa setiap investasi properti sebesar Rp112 triliun memberikan kontribusi sebesar 0,56% terhadap perekonomian nasional. Jika program 3 juta dapat berjalan optimal, maka Presiden Prabowo Subianto berhasil membuat satu capaian besar dan hebat. Tidak hanya bagi rakyat yang dibantu memiliki rumah, tetapi juga untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi,” kata Joko Suranto.
Menurutnya, REI memiliki keyakinan dan keinginan berbagai kendala dalam mempercepat pembangunan 3 juta rumah dapat terselesaikan, terlebih saat ini telah ada kementerian khusus yang mengurusi perumahan dan permukiman. Dia juga menyampaikan bahwa program 3 juta rumah ini akan sulit berjalan optimal tanpa keterlibatan pelaku pembangunan perumahan yang sudah puluhan tahun membantu tugas pemerintah membangun rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Kita adalah pejuang perumahan dan pembayar pajak. Kita juga ikut berbuat dan berkontribusi bagi pembangunan negara. Oleh karena itu, ayo terus kita tingkatkan kepedulian terhadap penyediaan rumah bagi masyarakat yang membutuhkan,” ajaknya.
Di hadapan seluruh peserta HUT REI ke-53 kemudian diperlihatkan video saat Presiden Prabowo Subianto terharu memperkenalkan seorang bocah dari Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan bernama Naila yang masih bisa tersenyum meski kondisi rumahnya sangat memprihatinkan. Saat itu, di hadapan para purnawirawan TNI AD dan Keluarga Besar TNI-Polri di Balai Kartini Jakarta, kepala negara berjanji tidak akan membiarkan ada lagi Naila-Naila lain yang akan merasakan kepiluan tinggal di rumah tidak layak huni.
“Kita mendengarkan langsung bagaimana kepedulian tinggi Presiden Prabowo Subianto terhadap keluarga Naila dan rakyat lainnya yang kurang beruntung karena belum memiliki rumah yang layak huni. Kepedulian itu harus dapat dilaksanakan sungguh-sungguh, termasuk oleh seluruh anggota REI yang siap menjadi tulang punggung program 3 juta rumah,” ujar Joko Suranto yang sempat terdiam sejenak dan menangis terharu dengan kepedulian RI-1 tersebut.
Dia menegaskan REI siap bergerak kapan saja untuk mewujudkan harapan dan keinginan Presiden Prabowo Subianto untuk memberantas kemiskinan, membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pembangunan perumahan termasuk di pedesaan. Terlaksananya program 3 juta rumah di desa dapat membuka 3 juta lapangan pekerjaan, menumbuhkan ekonomi desa, dan menciptakan 168.000 wirausahawan baru di pedesaan.
REI, tegas Joko Suranto, berkomitmen berada dalam barisan semangat yang dikibarkan Presiden Prabowo Subianto agar tidak ada lagi Naila-Naila lainnya di Indonesia termasuk di pedesaan dengan menyukseskan program 3 juta rumah.
“Apakah ini bisa menjadi komitmen seluruh anggota REI?,” tanya Ketua Umum REI yang dijawab bisa secara serentak oleh seluruh peserta HUT REI ke-53.
Bertanggungjawab
Menteri PKP, Maruarar Sirait menyampaikan terimakasih atas komitmen REI terhadap program 3 juta rumah. Dia mengakui bahwa 99,9% anggota REI adalah pengembang yang baik dan melakukan pembangunan secara bertanggungawab.
“REI ini adalah organisasi pengembang properti yang saya tahu yang tertua dan terbesar di Indonesia. Saya doakan REI semakin maju dan bertanggungjawab. Malam ini saya juga doakan, REI bukan hanya jumlah anggotanya yang terus bertambah, tetapi juga kualitas produk rumah yang dihasilkan harus pula bertambah mutunya,” kata Menteri Ara.
Dia menegaskan bahwa pihaknya sedang menyiapkan agar pengembang bisa bertumbuh. Salah satunya, tidak ada lagi masalah kuota FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) yang setiap tahun berulang terjadi. Tahun ini, ungkap Menteri Ara, pemerintah telah menambah kuota FLPP menjadi 350.000 unit dari sebelumnya 220.000 unit. Tambahan kuota tersebut sudah disetujui Kementerian Keuangan.
“Dulu setiap tahun pengembang ribut kuotanya terbatas. Tapi sekarang bersiaplah likuiditas akan berlebih. Oleh karena itu, saya mendorong agar para pengembang benar-benar menjadi jembatan antara negara dan rakyat dengan menghadirkan rumah berkualitas,” ujarnya. (aps)