ProDaily, BOGOR – Pasca diakuisisi Sinar Mas Land (SML) beberapa waktu lalu, Harvest City kini terus berbenah. Minat dan antusiasme masyarakat untuk tinggal di kota mandiri seluas 1.350 hektar tersebut juga terus meningkat.
Dengan tingginya minat konsumen itu, Head of Sales & Promotion Harvest City, Rymond Santoso mengungkapkan tahun ini pihaknya menargetkan peningkatan penjualan hingga 30% dibandingkan 2024 atau sebanyak 500 unit rumah. Selain faktor nama besar Sinar Mas Land di jagad industri properti, insentif Pajak Pertambahan Nilai Di Tanggung Pemerintah (PPN DTP) yang masih berlanjut turut menopang target pertumbuhan penjualan Harvest City.
“Tahun lalu, lebih dari 80% penjualan kami memanfaatkan insentif bebas PPN. Tahun ini diharapkan insentif pajak ini masih akan membantu penjualan,” ujarnya kepada wartawan di Bogor, Kamis (8/5).
Sinar Mas Land melalui PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) resmi mengakuisisi 91,99% saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) pada 23 Oktober 2024. Langkah ini memperkuat posisi Sinar Mas Land sebagai pelaku utama di industri properti sekaligus memperluas kehadirannya di kawasan strategis Cibubur, Cileungsi dan Bogor di Jawa Barat.
SMDM sebelumnya merupakan pengembang kawasan Rancamaya Golf Estate, Royal Tajur, Harvest City, R Hotel, serta lapangan golf bertaraf internasional, yakni Rancamaya Golf & Country Club.
Menurut Rymond, sejak diambil alih oleh Sinar Mas Land, saat ini Harvest City sedang dalam proses transisi, mulai dari rencana pengembangan produk dan pengelolaan kawasan. Sebagai pengembang yang sukses dan berpengalaman dalam pengembangan kawasan kota mandiri, Sinar Mas Land akan mampu membuat Harvest City lebih baik seperti halnya BSD City, Kota Wisata Cibubur, Grand Wisata Bekasi dan lain-lain.
“Harvest City memiliki potensi sebagai kota satelit dengan pertumbuhan pesat, akses mudah dan lingkungan yang asri. Bisa dibilang kawasan ini merupakan sunrise property di timur Cibubur,” paparnya.
Pengembangan Kawasan
Kalau kawasan kota mandiri lain yang dikembangkan Sinar Mas Land Group membidik pasar hunian kelas menengah atas, maka Harvest City masih akan memasarkan rumah untuk segmen pasar milenial dan kelas menengah dengan harga di bawah Rp1 miliar.
“Lain halnya dengan Kota Wisata yang sudah lebih dahulu berkembang dan harganya juga sudah cukup tinggi. Tetapi ke depan, seiring dengan pengembangan kawasan yang dilakukan Sinar Mas Land, tentunya harga akan terus meningkat,” sebut Rymond.
Apalagi fasilitas yang telah dan akan dikembangkan di Harvest City bakal semakin lengkap. Aksesnya menuju ke kota mandiri yang berada di Cileungsi, Bogor, itupun sudah sangat memadai. Misalnya didukung akses tol Cimanggis-Cibitung terutama dari akses pintu tol Nagrak (Kota Wisata) dan Narogong. Sedangkan dari arah utara, kawasan ini bisa diakses melalui pintu tol Burangkeng (Jalan Setu).
“Tahun depan, rencananya pintu tol Burangkeng dapat terhubung langsung ke Harvest City,” ungkapnya.
Dengan akses yang sangat mudah itu, potensi kenaikan harga akan semakin besar. Saat ini, dari 1.350 hektar lahan, yang telah dikembangkan baru sekitar 200 hektar yang merangkum 35 klaster, serta dihuni kurang lebih sekitar 5.000 kepala keluarga.
Menurut Rymond, dalam waktu dekat pihaknya berencana melakukan pengembangan klaster baru. Selain akan tetap fokus memasarkan produk eksisting di Distrik Sakura dan Rich Crystal. (aps)