ProDaily, DEPOK – Terinspirasi dari kerjasama panjang selama 32 tahun di industri kayu, PT Graha Perdana Indah (GPI) dan PT Sumitomo Forestry Indonesia memperluas kolaborasinya dengan mengembangkan proyek hunian Cluster Morizono di atas lahan seluas 5,6 hektar. Hunian yang menawarkan konsep “The Art of Japanese Living” ini berlokasi di kawasan skala kota (township) Gardens at Candi Sawangan di Jalan Cinangka Raya, Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Presiden Direktur PT GPI, Aditya Dharmawan Sutanto mengungkapkan Cluster Morizono merupakan cluster ke-10 yang mereka kembangkan di Gardens at Candi Sawangan. Cluster terbaru ini dikembangkan dengan berkolaborasi dengan Sumitomo Forestry Indonesia. Mengusung konsep “The Art of Japanese Living”, nuansa Jepang diaplikasikan mulai dari fasad dan layout bangunan antara lain tatami (ruang serbaguna) dan engawa (teras) yang terhubung dengan taman belakang rumah, sehingga menciptakan rumah yang terkesan luas.
“Morizono berasal dari dua kata dalam bahasa Jepang, yaitu Mori (Hutan) dan Zono (Taman). Hunian ini didesain secara orisinil oleh Arsitek Jepang Takahiro Fuwa dan disupervisi oleh pengawas konstruksi yang berasal dari Jepang,” ungkap Aditya di acara grand launching Cluster Morizono, Sabtu (2/3).
Sumitomo Forestry terdaftar di Bursa Saham Tokyo di Jepang sejak tahun 1691. Berawal dari perusahaan perkebunan, perusahaan ini memperluas bisnisnya ke sektor kehutanan, pengolahan kayu, konstruksi perumahan, properti, energi, perawatan lansia, dan lain-lain. Dengan sejarah 54 tahun berkiprah di Indonesia, Sumitomo menjadi salah satu perusahaan Jepang tertua yang beroperasi di Indonesia.
Sementara GPI adalah perusahaan developer properti asal Semarang yang telah mengembangkan berbagai proyek perumahan, mixed-use development dan lapangan golf. Saat ini hampir 1.900 unit rumah sudah dikembangkan GPI di township Gardens at Candi Sawangan, dimana 1.400 unit telah dihuni.
Cluster Morizono menawarkan rumah dua lantai dengan tiga tipe rumah berdasarkan luasan yaitu; Tipe Sumire 6×14 (LB 88 m2 / LT 84 m2), Tipe Ayame 7×14 (LB 109 m2 / LT 98 m2) danTipe Kaede 8×14 (LB 129 m2 / LT 112 m2) serta 2 tipe Shophouse.
Tipe Sumire, Ayame dan Kaede terinspirasi dari nama pohon atau bunga dalam bahasa Jepang.Untuk fase awal akan dipasarkan sebanyak 109 unit rumah dengan harga mulai dari Rp1,5 miliar.
“Cluster Morizono nantinya juga memiliki fasilitas clubhouse eksklusif sekaligus menjadi cluster pertama di kawasan Gardens at Candi Sawangan yang dilengkapi clubhouse di dalam kawasan,”jelas Aditya.
Saat ini, show unit Tipe Kaede (Tipe 8) dan Ayame (Tipe 7) sudah selesai dibangun sehingga para calon pembeli sudah bisa berkunjung dan merasakan langsung karya developer Jepang tersebut. Tidak hanya show unit rumah, tetapi show unit ruko juga sudah siap untuk dikunjungi. Pengembang memberikan berbagai macam penawaran menarik seperti subsidi biaya KPR, free biaya BPHTB, AJB, BN, PPN dan gratis biaya langganan internet selama 1 tahun.
Tak hanya itu, kata Aditya, dalam rangka grand launching terdapat juga promo Rp25 juta (all in) untuk konsumen yang melakukan booking serta undian doorprize berhadiah mobil listrik. Unit di Cluster Morizono direncanakan serah terima secara bertahap mulai tahun 2025.
“Target pasar yang kami bidik adalah para pembeli rumah pertama dari kalangan milenial dan Generasi Z yang menginginkan tinggal di pemukiman asri yang ramah lingkungan, modern dan lengkap dengan berbagai fasilitas penunjangnya,” sebutnya.
Gardens at Candi Sawangan merupakan kawasan hunian skala kota mandiri seluas 250 hektar yang berlokasi di selatan Jakarta tepatnya di kawasan Sawangan. Lokasinya sangat dekat dengan akses 2 pintu tol Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2) dan akses lainnya melalui ruas tol Depok -Antasari.
Bangunan Ramah Lingkungan
Vice President of Sumitomo Forestry Indonesia, Fumihide Nakatsu menuturkan dengan tinggal di Cluster Morizono maka penghuni dapat merasakan pengalaman hidup yang lebih baik dan dekat dengan alam. Dengan segala kemudahan baik fasilitas yang lengkap, lokasi yang strategis dan bangunan yang tersertifikasi.
“Saya berharap, Morizono dapat memberikan pengalaman dan kualitas hidup yang lebih baik bagi seluruh penghuninya,” tutur Fumihide Nakatsu.
Dengan konsep green living yang berwawasan lingkungan, Cluster Morizono juga dilengkapi berbagai perangkat pendukung smart home system seperti solar panel, smart door lock, CCTV outdoor, smoke sensor, Alexa Voice Assistant, smart light switch, smart doorbell, smart CCTV monitoring, motion sensor serta smart contact sensor. Penggunaan solar panel dan pemilihan sanitair menjadi kelebihan utama di cluster ini, sehingga konsumen dapat menikmati efisiensi energi hingga 68%.
“Kami bangga, Morizono telah mengantongi Sertifikat EDGE Advanced yaitu sertifikat yang diberikan oleh International Finance Corporation (IFC) untuk bangunan yang telah memenuhi syarat desain dan konstruksi berkelanjutan,” jelas Aditya Dharmawan Sutanto.
Dengan adanya sertifikasi EDGE Advanced ini, maka Cluster Morizono telah terverifikasi mampu mengurangi penggunaan energi hingga 68%, konsumsi air hingga 25%, serta upaya dekarbonisasi dari penggunaan material bangunan ramah lingkungan sehingga mampu menghemat embodied carbon pada material hingga 24%.
Technical Specialist IFC, Erlyana Anggita Sari mengapresiasi komitmen pengembang Cluster Morizono untuk mengurangi emisi karbon dari bangunan dan membawanya ke tingkat yang lebih lanjut melalui sertifikasi EDGE Advance.
Menurutnya, beberapa fitur yang digunakan di Morizono untuk meningkatkan potensi penghematan dari energi antara lain melalui penggunaan peneduh atau shading, penggunaan kaca dengan performa tinggi, penggunaan lampu hemat energi, penggunaan sensor untuk lampu, serta panel surya yang mampu mencakup 68% dari penggunaan listrik tahunan.
“Melalui penghematan yang telah dilakukan tersebut, Cluster Morizono mampu mereduksi emisi karbonnya hingga 426 ton CO2 per tahun atau setara dengan penanaman sebanyak 6.400 pohon,” jelas Erlyana.
EDGE merupakan singkatan dari Excellence in Design for Greater Efficiencies, dan merupakan bagian dari upaya kolektif dan inovasi dari IFC sebagai bagian dari Bank Dunia untuk mengedepankan bangunan hijau dan memerangi dampak dari perubahan iklim. (aps)