ProDaily, DEPOK – Perumahan skala kota (township) Gardensat Candi Sawangan yang berlokasi di Jalan Cinangka Raya, Sawangan, Depok, melanjutkan tahapan pembangunannya dengan memperkenalkan cluster hunian terbaru bertajuk Morizono.
Cluster ke-10 yang pengembangannya berkolaborasi dengan Sumitomo Forestry Indonesia ini menawarkan konsep “The Art of Japanese Living” atau konsep hidup ala Jepang. Konsep ini diaplikasikan mulai dari fasad dan layout bangunan seperti adanya tatami (ruang serbaguna) dan engawa (teras) yang terhubung dengan taman belakang rumah, sehingga menciptakan rumah yang asri dan terkesan luas.
Otentikasi ini juga diimplementasikan dengan menunjuk arsitek maupun pengawas konstruksi yang langsung berasal dari Jepang.
Morizono sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Jepang, yaitu Mori yang berarti hutan dan Zono yang berarti taman. Kata Mori juga terinspirasi dari sejarah panjang kerjasama antara PT Sumitomo Forestry Indonesia bersama PT Graha Perdana Indah (GPI) di industri kayu.
Sebagai informasi, sejak tahun 1691, Sumitomo Forestry mulai beroperasi sebagai perusahaan yang mengelola hutan di sekitar tambang tembaga Besshi, Jepang. Saat ini, Sumitomo Forestry telah memiliki dan mengelola sekitar 290.000 hektar di Jepang dan di luar negeri, diantaranya terdapat 172.000 hektar hutan di Indonesia yang berlokasi di Kalimantan Barat.
Selain itu, Sumitomo Forestry juga mulai mengembangkan proyek realestat, apartemen, dan bangunan komersial di Amerika, Australia dan di Asia Tenggara, dengan total penyerahan rumah dan apartemen pada tahun 2022 mencapai lebih dari 22.000 unit.
Sementara GPI adalah perusahaan developer properti asal Semarang yang telah mengembangkan berbagai proyek perumahan, mixed-use development dan lapangan golf. Kedua belah pihak telah menjalin kemitraan selama kurang lebih 32 tahun di industri kayu.
Direktur PT Graha Perdana Indah (GPI), Indra Bachtiar mengatakan Morizono mengusung konsep Green Living inovatif yang dikelilingi dengan kawasan asri dan berwawasan lingkungan serta dilengkapi berbagai perangkat pendukung Smart Home System seperti solar panel, smart door lock, CCTV outdoor, smoke sensor, Alexa voice assistant, smart light switch, smart doorbell, smart CCTV monitoring, motion sensor serta smart contact sensor.
Dijelaskan, motion sensor dipergunakan untuk mendeteksi adanya gerakan dan memberikan notifikasi ke aplikasi serta memicu sistem otomasi yang dapat diatur melalui aplikasi smarthome. “Dengan demikian, selain berfungsi sebagai sistem keamanan, perangkat pendeteksi gerakan ini juga dapat membuat penggunaan listrik di rumah menjadi lebih efisien,” jelas Indra Bachtiar di Depok, Kamis (23/11).
Tak hanya itu, Cluster Morizono nantinya juga memiliki fasilitas clubhouse eksklusif sekaligus menjadi cluster pertama di kawasan Gardensat Candi Sawangan yang dilengkapi clubhouse di dalam kawasan dengan fasilitas SmartGate, Mushola, Kolam Renang dan 24 Hours Security.
“Hal lain yang membanggakan, Morizono telah mengantongi Sertifikat EDGE (Excellence in Design for Greater Efficiencies) yaitu sertifikat yang diberikan oleh International Finance Corporation (IFC) untuk bangunan yang telah memenuhi syarat desain dan konstruksi berkelanjutan,” jelas Indra Bachtiar.
Morizono tidak hanya mendapat pencapaian sertifikasi EDGE biasa, melainkan EDGE ADVANCE, dimana tingkat advance ini diperoleh dari pencapaian pengurangan energi di atas 40%.
Sejalan dengan motto Morizono yaitu “Harmony with Nature”, dengan adanya sertifikasi EDGE ADVANCE preliminary ini, Cluster Morizono telah terverifikasi mampu mengurangi penggunaan energi hingga 68%, konsumsi air hingga 25%, serta upaya dekarbonisasi dari penggunaan material bangunan ramah lingkungan sehingga mampu menghemat embodied carbon pada material hingga 24%.
Penawaran Menarik
Cluster Morizono dikembangkan di atas lahan seluas 5,6 hektar yang merangkum sebanyak 38 unit shophouse dan 309 unit rumah, dengan tiga tipe berdasarkan luasan yaitu Tipe Sumire 6×14 (LB 88 m2 / LT 84 m2), Tipe Ayame 7×14 (LB 109 m2 / LT 98 m2) dan Tipe Kaede 8×14 (LB 129 m2 / LT 112 m2) serta 2 tipe shophouse. Nama Sumire, Ayame dan Kaede terinspirasi dari nama pohon atau bunga dalam bahasa Jepang.
Sementara harga yang ditawarkan mulai dari Rp1,5 miliar dengan berbagai macam penawaran menarik seperti subsidi biaya KPR, BPHTB, AJB, PPN dan gratis biaya langganan internet selama 1 tahun.
“Pembangunan Morizono direncanakan akan dilakukan pada Maret 2024 dan serah terima secara bertahap pada 2025 mendatang” ungkap Indra Bachtiar.
Rumah-rumah yang dikembangkan di Morizono merupakan tipikal rumah 2 lantai yang dilengkapi dengan 3 sampai dengan 3+1 kamar tidur, living room, ruang makan, dapur dan balkon.
Disebutkan, Morizono menargetkan para pembeli rumah pertama dari kalangan milenial dan Generasi Z yang menginginkan tinggal di pemukiman asri berkonsep ramah lingkungan, modern dan lengkap dengan berbagai fasilitas penunjangnya.
Fumihide Nakatsu, Vice President of Sumitomo Forestry Indonesia menuturkan, dengan tinggal di Morizono maka penghuni dapat merasakan pengalaman hidup yang lebih baik dan dekat dengan alam
“Dengan segala kemudahan baik fasilitas yang lengkap, lokasi yang strategis dan bangunan yang tersertifikasi, maka kami berharap Morizono dapat memberikan pengalaman dan kualitas hidup yang lebih baik bagi seluruh penghuninya,” ungkapnya.
Gardensat Candi Sawangan merupakan kawasan hunian skala kota mandiri seluas 250 hektar yang berlokasi di selatan Jakarta tepatnya di kawasan Sawangan, Depok. Saat ini, Gardensat Candi Sawangan sudah dihuni lebih dari 1.000 kepala keluarga.
Township ini berlokasi strategis karena memiliki akses yang mudah dijangkau diantaranya dari pintu tol Serpong – Cinere ruas Serpong – Pamulang, yang merupakan bagian dari Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2). Melalui akses ini, perjalanan menuju Bandara Soekarno Hatta dapat ditempuh dalam waktu kurang dari satu jam. Sementara akses lainnya yakni melalui ruas tol Depok – Antasari (Desari) yang telah beroperasi sejak pertengahan tahun 2020 lalu. (aps)