ProDaily, JAKARTA – Pengembang properti, Arrayan Group melalui proyeknya Grand Cikarang City 2 kembali meraih penghargaan bergengsi. Kali ini, GCC 2 dinobatkan sebagai “Gold Winner” untuk kategori “Affordable Housing” pada ajang berkelas dunia, FIABCI Indonesia-REI Excellence Award 2023.
FIABCI Indonesia-REI Excellence Award 2023 merupakan ajang penghargaan bergengsi tahunan yang digelar FIABCI Indonesia sebagai organisasi realestat dunia bekerjasama dengan DPP Realestat Indonesia (REI). Apresiasi diberikan terhadap karya-karya properti terbaik di Indonesia, sekaligus upaya untuk mempromosikan produk properti berkualitas karya para pengembang nasional ke pentas internasional.
Penghargaan ini sekaligus melengkapi capaian Arrayan Group melalui proyek yang sama di sepanjang tahun ini. Sebelumnya, GCC 2 juga diapresiasi dalam penghargaan di tingkat nasional sebagai “Best Subsidized Residential Development” pada ajang Golden Property Awards 2023 yang digelar Indonesia Property Watch dan 99 Group Indonesia pada Agustus 2023 lalu.
Dengan keberhasilan meraih penghargaan “Gold Winner” di ajang FIABCI Indonesia-REI Excellence Award 2023 ini menjadikan proyek GCC 2 sebagai salah satu dari 12 proyek properti yang akan mewakili Indonesia di FIABCI World Prix d’Excellence Award 2024. Gelaran yang akan diselenggarakan di Singapura itu akan menjadi ajang pembuktian bagi karya-karya properti terbaik di Indonesia. Nantinya, GCC 2 akan mewakili proyek properti dari Indonesia untuk kategori Affordable Housing.
Asmat Amin, Owner Arrayan Group mengatakan penghargaan ini semakin memotivasi Arrayan Group selaku pengembang yang selama ini fokus pada pembangunan perumahan murah terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk terus berinovasi, serta mengembangkan lebih banyak lagi perumahan-perumahan baru di Tanah Air.
“Rasanya belum ada di Indonesia rumah dengan lokasi yang sangat strategis dan areal kawasan yang sangat luas memasarkan rumah dengan harga terjangkau bahkan rumah bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah,” ungkap Asmat Amin dalam keterangannya, Jumat (22/12).
Untuk diketahui, dalam membangun hunian di GCC 2, Arrayan Group selalu melakukan inovasi dan upgrade guna meningkatkan kenyamanan tinggal bagi konsumen atau penghuni. Sebut saja misalnya membangun rumah subsidi siap huni yang belakangan sangat diminati konsumen di sekitar Bekasi dan Cikarang hingga Karawang. Yang terbaru, pengembang ini juga membangun rumah subsidi siap huni di dalam area cluster.
“Kami terus melakukan inovasi, salah satunya dari bentuk rumah sehingga berbeda dengan rumah subsidi pada umumnya. Jadi kami selalu meng-upgrade rumah menjadi yang lebih baik dan kekinian,” terang Asmat.
Melalui GCC 2, lanjut Asmat, Arrayan Group akan menjadikannya sebagai proyek percontohan rumah bersubsidi namun dengan konsep kota. Dijelaskan, sebagai sebuah kawasan kota, perumahan ini dilengkapi dengan beragam fasilitas dan area komersial, sehingga kelak GCC 2 ini benar-benar menjadi sebuah kawasan kota.
“Karena dimana ada perumahan, maka disitu juga harusnya ada area komersial. Keduanya saling melengkapi dan saling mendukung,” ungkap Asmat.
Selain ruko-ruko yang sudah diisi oleh beberapa tenant, pengembang juga terus menambah beberapa fasilitas baru. Direncanakan akan dibangun pula klinik kesehatan, sekolah, arena bermain yang cukup besar, fun games, serta beberapa fasilitas lainnya.
Perumahan Grand Cikarang City 2 berlokasi strategis di jalan nasional penghubung kawasan Cikarang, Bekasi dan Karawang. Persis berada di perbatasan antara Bekasi dan Karawang, yang juga dikelilingi beberapa kawasan industri besar berskala nasional dan internasional. Saat ini, sudah ada sekitar 5.000 kepala keluarga (KK) yang mendiami kawasan perumahan GCC 2.
Tuti Mugiastuti, Direktur Marketing PT Alexandra Citra Pertiwi, selaku pengembang Grand Cikarang City 2 mengatakan, di sepanjang tahun 2023 pihaknya dengan segala upaya dan strategi penjualan telah mampu memasarkan hunian di GCC 2 dengan cukup sukses.
“Kami menggerakkan seluruh tenaga dan cara untuk bisa menjual rumah-rumah di GCC 2 agar bisa mencapai target pada tahun ini,” kata Tuti.
Saat ini, GCC 2 tengah memasarkan hunian subsidi cluster di Blok K, M dan N dengan total sebanyak 1917 unit rumah. Tiga blok ini baru mulai dipasarkan jelang akhir tahun 2023 dan akan terus berlanjut sampai Februari mendatang, dimana seluruh unit ditargetkan sudah sold out.
Peluang dan Tantangan
Menanggapi peluang dan tantangan pasar perumahan di 2023 khususnya bagi MBR, Asmat Amin menyebutkan kondisinya di tahun ini sangat menantang, namun demikian masih bisa dihadapi dengan sejumlah inovasi dan strategi yang diterapkan.
“Jadi memang secara umum kondisinya cukup baik, hanya perlu kerja lebih keras. Tetapi khususnya untuk rumah MBR, peluangnya selalu bagus, apalagi angka backlog perumahan juga masih cukup tinggi, dan masih terus bertambah,” ungkap Asmat.
Untuk ini pula, Asmat berharap pemerintah lebih memerhatikan regulasi yang mengatur soal pengembangan hunian murah bagi MBR di tahun mendatang. Misalkan soal penambahan kuota rumah subsidi, lantaran di setiap akhir tahun sering terjadi kehabisan kuota. Selanjutnya adalah perizinan yang juga harus dipermudah ke depannya. Seperti proses Amdal, seharusnya bisa dipermudah apalagi yang dibangun ini adalah rumah subsidi.
Kemudian dukungan pembiayaan perbankan (Kredit Pemilikan Rumah/KPR) untuk para pekerja di sektor informal. Dimana sampai saat ini realisasinya juga belum berjalan dengan lancar. Karena itu harus dikebut lagi, karena masyarakat di sektor informal juga harus bisa memiliki rumah layak huni.
Selanjutnya, usul Asmat, perlunya kebijakan stimulus pajak properti berupa bebas pajak penghasilan (PPN) yang berlaku permanen, dan bukan situasional seperti saat ini. “Mungkin bisa diberikan juga untuk rumah dengan harga Rp600 juta ke bawah,” ungkapnya. (aps)