ProDaily, BALI – Ubud merupakan “jantung” budaya Bali yang mendunia dan telah menjadi magnet bagi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk datang ke Pulau Dewata. Di tengah oase kemewahan dan keunikan budaya Bali tersebut, hadir Hidden City Ubud. Kawasan terpadu ini menelan biaya investasi sekitar US$40 juta.
Proyek ini adalah permata tersembunyi yang terletak di tengah-tengah lanskap tropis yang subur di Bali. Melalui perpaduan yang unik antara pesona tradisional dan kemewahan kontemporer, tempat ini mempersembahkan seni hidup yang tiada tara.
Proyek Hidden City Ubud mencakup area residensial investasi, komersial, dan ruang kerja modern, yang dirancang dengan tujuan menyediakan hunian investasi yang menguntungkan. Terletak di Desa Petulu, Ubud, kawasan terpadu ini akan menghadirkan pengalaman petualangan luar biasa dengan lingkungan yang dikelilingi vegetasi rimbun.
Kawasan ini akan menyuguhkan pengalaman dimensi berbeda kepada para tamu. Melalui jalan-jalan batu yang tertata rapi, taman yang subur, dan kolam-kolam bersih yang seperti menyatu dengan hutan-hutan hijau di sekitarnya.
“Lokasi Hidden City Ubud terhubung secara erat dengan daya tarik alam yang memukau seperti sawah terasering dan air mancur, serta kekayaan budayanya,” kata Nyoman Suwesni, Sales Executive Hidden City Ubud dalam keterangannya, Rabu (4/9).
Dia menambahkan, proyek realestat prestisius ini menawarkan kemewahan dengan berbagai pilihan villa, rumah kota, dan apartemen yang dirancang dengan sangat cermat. Dilengkapi dengan kolam renang pribadi, perabotan mewah, serta pemandangan indah ke areal pesawahan.
Selain itu, jelas Nyoman Suwesni, fasilitas terintegrasi seperti kantor, food court, gedung konser, jungle club, toko-toko, restoran, dan gym akan melengkapi kawasan tersebut.
Untuk area komersial seluas hingga 4.000 meter persegi, Hidden City Ubud menawarkan beragam fasilitas termasuk tempat makan eksklusif, toko-toko/butik, dan platform bisnis yang serbaguna. Sedangkan ruang kerja di proyek ini mencakup 2.500 meter persegi ruang kerja, termasuk area co-working modern dan ruang kantor, sehingga sangat menarik bagi pengusaha dan pebisnis.
“Untuk fasad, kami menggabungkan hangatnya unsur kayu dan kokohnya batu alam. Jendela-jendela besar dari lantai ke langit-langit (ceiling) akan menonjolkan struktur bangunan sehingga memungkinkan cahaya alami masuk ke dalam ruangan,” ujar Nyoman Suwesni.
Dikatakan, pemilihan bahan bangunan bukan hanya untuk estetika semata, tetapi juga untuk memastikan aspek pembangunan berkelanjutan serta menekankan komitmen terhadap desain yang sadar lingkungan.
Pendekatan minimalis investasi residensial ini diperpanjang hingga tata letak, dengan ruang terbuka dari satu ruangan ke ruangan berikutnya. Desain ini, kata Nyoman Suwesni, tidak hanya memaksimalkan fungsionalitas, tetapi juga meningkatkan perasaan kelegaan dan ketenangan.
Peluang Investasi
Dengan investasi sebesar US$40 juta, membuat investasi di Hidden City Ubud menjadi peluang bisnis yang besar. “Juga potensi pertumbuhan yang tinggi,” kata Nyoman Suwesni.
Hidden City Ubud menawarkan sejumlah peluang. Pertama, daya tarik pulau ini sebagai tujuan wisata global yang memastikan kunjungan wisatawan secara terus-menerus, menciptakan permintaan kuat untuk properti, serta menjadi pusat investasi yang menarik.
Kedua, Bali telah menunjukkan apresiasi properti yang konsisten dari waktu ke waktu, dengan perkembangan berkelanjutan pulau ini yang menjanjikan peningkatan nilai lebih lanjut, serta menghadirkan kesempatan bagi investor untuk meraih pengembalian yang stabil dan berkelanjutan.
Ketiga, Hidden City Ubud menawarkan beragam pilihan investasi, mulai dari apartemen dan rumah kota hingga villa mewah yang memungkinkan investor untuk melayani berbagai klien dan diversifkasi portofolio properti mereka.
Terakhir, industri pariwisata Bali berkembang pesat sehingga memberikan potensi pendapatan sewa yang signifikan, dan memberikan kesempatan bagi investor untuk mendapatkan pendapatan pasif yang besar dengan menyewakan propertinya kepada wisatawan atau penduduk dalam jangka panjang.
“Dan jangan dilupa, dengan regulasi kepemilikan properti bagi asing yang relatif mudah saat ini, menjadikan Bali dapat diakses oleh investor internasional,” sebut Nyoman Suwesni.
Pembangunan Hidden City Ubud diperkirakan akan selesai dalam waktu kurang dari tiga tahun. Proyek ini menjamin pengembalian cepat bagi calon pembeli dan investor. (aps)