ProDaily, BEKASI- PT Sahabat Duta Wisata, perusahaan joint venture antara Kawan Lama Group dan Sinar Mas Land menggelar prosesi penutupan atap (topping off) Mall Living World di Grand Wisata Bekasi, Jumat (12/5).
Berdiri diatas lahan seluas sekitar 4 hektar dengan luas bangunan mall, hotel dan area parkir mencapai 155.000 m2, proyek shopping center ini menghabiskan biaya investasi sekitar Rp1 triliun. Ditargetkan, Mall Living World Grand Wisata akan mulai beroperasi pada kuartal I-2024.
Prosesi topping off ini dihadiri Business Development Director Kawan Lama Group Sugiyanto Wibawa, Direktur PT Putra Alvita Pratama Prasetijo Tanumihardja, dan Direktur PT Total Bangun Persada Janti Komadjaja. Prosesi topping off dilanjutkan dengan penanaman paku emas di lantai teratas mall tersebut.
Sugiyanto Wibawa, Business Development Director Kawan Lama Group yang juga Direktur Utama PT Sahabat Duta Wisata mengatakan pembangunan Living World di kawasan Grand Wisata Bekasi ini merupakan salah satu agenda ekspansi strategis Kawan Lama Group yang bertujuan menghadirkan pusat perbelanjaan terlengkap untuk pemenuhan kebutuhan hunian dan gaya hidup, sekaligus menjadi destinasi baru bagi seluruh anggota keluarga di Grand Wisata, Bekasi dan sekitarnya.
“Mall ini dirancang dengan menerapkan nilai-nilai keberlanjutan, mulai dari efisiensi energi listrik, penggunaan material ramah lingkungan, dan juga optimasi sistem pengairan,” ujarnya.
Lebih lanjut, menurut Sugiyanto, pihaknya bekerjasama dengan hotel chain operator ternama akan menghadirkan hotel dengan lebih dari 200 kamar dan fasilitas lengkap untuk menunjang bisnis dan hobi. Diharapkan, Living World Grand Wisata yang merupakan Living World ke-5 di Indonesia akan menjadi mall favorit bagi masyarakat khususnya di Bekasi.
Sementara itu, Herry Hendarta selaku Wakil Direktur Utama PT Sahabat Duta Wisata yang juga Direktur Sinar Mas Land menambahkan bahwa dalam mengembangkan Grand Wisata Bekasi, perusahaan telah melengkapi fasilitas penunjang dengan Pasar Modern, Go! Wet Waterpark, pusat kuliner Gelar Warung, Grand Wisata Auto Center, serta berbagai fasilitas kesehatan dan pendidikan. Selain itu, dalam waktu dekat akan segera di bangun five star sport club di dalam kawasan tersebut.
“Keberadaan Living World Grand Wisata tentu akan membawa dampak ekonomi yang lebih signifikan lagi untuk kawasan ini, mengingat mall ini akan memudahkan aktivitas business meetings dan juga membuka ribuan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Kelengkapan ini dapat diakses dengan sangat mudah oleh pengunjung dari Jabodetabek melalui tol Jakarta-Cikampek dan tol Cimanggis-Cibitung,” katanya.
Grand Wisata Bekasi dipilih sebagai lokasi Living World karena letaknya yang strategis, didukung dengan aksesibilitas melalui gerbang tol Tambun KM 21 ruas tol Jakarta-Cikampek dan gerbang tol Setu Utara KM 26 ruas tol Cimanggis-Cibitung yang menghubungkan koridor timur maupun ke pusat Kota Jakarta dan sekitarnya.
Sebagai kota mandiri terlengkap di Bekasi, Grand Wisata juga disiapkan sebagai The Next New City di Timur Jakarta seperti BSD City yang dikembangkan Sinar Mas Land di Barat Jakarta.
Konsep Ramah Lingkungan
Nantinya, Living World Grand Wisata akan menghadirkan lebih dari 300 toko dengan kekuatan diferensiasi anchor tenant Home Living,Home Improvement & Lifestyle seperti ACE, INFORMA,Toys Kingdom, Pet Kingdom, SELMA, Pendopo, Chatime, Cinema XXI, Funworld dan lainnya.
Selain itu,keunikan arsitektur bernuansa alam yang menyatu dengan konsep terbaru dari tenant restoran/kafe dan entertainment dalam balutan konsep mall yang eco-friendly akan menjadi trend setter baru untuk sebuah shopping center. Dengan luasan area komersial lebih dari 58.000 m2, Living World Grand Wisata akan menjadi mall berkonsep Home Living & Eat-ertainment terbesar dan terlengkap di suburb area Timur Jakarta dan Bekasi.
Konsep keberlanjutan juga menjadi salah satu pertimbangan utama dalam rancangan pembangunan Living World Grand Wisata, karena Kawan Lama Group dan Sinar Mas Land sepakat untuk mendukung pencapaian target pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca sebesar 29% dari baseline 2030.
Berangkat dari hal tersebut, Living World Grand Wisata menerapkan konsep energy efficient architecture yang memanfaatkan sistem AC efisiensi tinggi dalam penggunaan listrik sehingga berpotensi menghemat energi hingga 25% dan menggunakan lampu LED yang hemat energi hingga 60%.
Selain itu, dilakukan pemanfaatan sinar matahari sebagai pencahayaan alami dengan membuat skylight dari jendela berbahan kaca doubleglazing. Penggunaan kaca ini juga dapat menghambat panas matahari untuk masuk ke dalam ruangan sehingga dapat menambah penghematan listrik pada penggunaan AC.
Dalam operasionalnya nanti, Living World Grand Wisata juga akan menerapkan konsep water conservation melalui zero waste water system dengan mengelola kembali limbah air kotor, dimana penghematan penggunaan air ini dalam setahun setara dengan 50 kali isi kolam renang ukuran Olympic.
Penggunaan air daur ulang ini akan dimanfaatkan untuk recycling kebutuhan AC termasuk menyiram tanaman di area green park Living World Grand Wisata seluas 2.000 m2. (aps)