ProDaily, Jakarta – Perusahaan properti, Riyadh Group Indonesia serius memperluas ekspansi usahanya ke bisnis kuliner. Setelah mengakuisisi 55% saham Sate Domba Dapur Mamihku beberapa waktu lalu, kini perusahaan milik pengusaha asal Minangkabau Bally Saputra Datuk Janosati itu juga mengakuisisi 60% saham Hokky Boga.
Hokky Boga merupakan pemilik usaha dan brand Martabak Hokky Group yang sudah berdiri sejak 1995. Saat ini, Martabak Hokky Group sudah memiliki 30 cabang di Banten termasuk Martabak Bryan, Martabak Hokky Premium, Panggang Ricebowl, Depresso Coffee, dan Seafood Bangka Hokky.
Nota kesepahaman (MoU) akuisisi dilakukan Presiden Direktur Riyadh Group Indonesia Bally Sahputra Datuk Janosati dan Direktur Utama Hokky Boga Kwan Wen Gunawan Abdullah di Cilegon-Banten, Rabu (21/9/2022).
Menurut Bally Saputra, setelah akuisisi ini Riyadh Group Indonesia akan mengembangkan cabang Martabak Hokky Group ke seluruh Indonesia lewat kerjasama jaringan dengan investor di seluruh Indonesia termasuk Realestat Indonesia (REI) dan Central Parking yang sudah memiliki lebih dari 600 cabang di Indonesia.
“Dalam waktu dekat ini, kami akan membuka 10 cabang baru antara lain di Bandara Halim Perdanakusuma, Bandara Soekarno-Hatta, The Grand Mangkuputra Arcade Cilegon serta beberapa lokasi lagi yang masih dalam finalisasi tempat,” ujar pengembang senior yang juga Sekretaris Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) DPP REI itu dalam keterangan resminya.
Riyadh Group Indonesia sedang mempersiapkan Martabak Hokky Group untuk melakukan pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) pada tahun depan. Langkah ini merupakan bentuk keseriusan perusahaan untuk melakukan pengembangan usaha dengan target membuka 1.000 cabang di seluruh Indonesia dalam dua tahun mendatang.
Menurut Bally, meski fokus bisnis Riyadh Group Indonesia tetap di usaha properti dan perhotelan (hospitality) namun usaha kuliner yang baru dimulai sejak tahun 2022 ini diharapkan dapat menjadi salah satu penopang utama pendapatan perusahaan di masa mendatang.
Disebutkan, bisnis kuliner saat ini juga sedang booming di Indonesia terutama untuk brand yang memiliki konsep dan cita rasa unik. Terlebih, kata Bally, Riyadh Group Indonesia memiliki lini bisnis hospitality berupa jaringan Bally Hotel and Convention Centre yang juga memerlukan fasilitas kuliner yang enak dan terbaik untuk memanjakan para tamu hotel.
“Ke depan, kami akan terus membidik brand kuliner-kuliner lain untuk diakuisisi. Bisa brand yang enak dan melegenda, atau brand kulinari yang unik tapi citarasanya lezat,” ungkap Bally.
Akuisisi Restoran Minang
Riyadh Group Indonesia dikabarkan sedang dalam proses akuisisi 60% saham Restoran Minang The New Natrabu Cilegon yang merupakan kerjasama perusahaan tersebut dengan Restoran Natrabu (rumah makan Minang legendaris) yang sudah berdiri sejak 1958.
Lewat brand Restoran Minang The New Natrabu inilah, nantinya Riyadh Group Indonesia akan membuka cabang di seluruh Indonesia dan di sejumlah negara di Asia dan Eropa.
The New Natrabu Cilegon soft opening pada 16 April 2022 lalu, bersamaan dibukanya layanan helikopter bekerjasama dengan Helicity. Kemudian pada 16 Juni 2022, The New Natrabu Cilegon berhasil meraih rekor MURI.
“The New Natrabu akan go international. Kami akan mengajak teman-teman REI dan FIABCI (Federasi Realestat Dunia) untuk berinvestasi juga di bisnis kuliner. Karena di luar negeri itu sewa tempat sangat mahal, nah anggota FIABCI itu tersebar luas di semua negara dan memiliki banyak aset properti. Kita akan ajak mereka (bekerjasama),” kata Bally.
The New Natrabu sedang menyiapkan cabang di Kuala Lumpur, Penang, Langkawi, Johor Bahru, New York dan London. “Kami bercita-cita menjadikan The New Natrabu sebagai pintu gerbang pariwisata Sumatera Barat dan Indonesia di seluruh dunia. Lewat restoran Minang, kita go international,” pungkasnya. (aps)