ProDaily, Tangerang – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa hari lalu tidak menganggu optimisme pengembang properti untuk memasarkan produk terbarunya. Asalkan hadir dengan konsep unik dan berbeda, pasar perumahan masih cukup menjanjikan.
Anton Sugianta, Direktur Wida Agung Group yang sedang memasarkan Perumahan Widari Village di Legok, Tangerang, Banten menyatakan pasar hunian tetap ada terutama di segmen yang menyasar end user. Menurutnya, segmen end user ini potensinya cukup besar, dan itu dibuktikan dengan kesuksesan memasarkan Widari Village tahap I saat pandemi pada tahun lalu.
“Pertama kali diluncurkan setahun lalu, saat itu pandemi sedang tinggi-tingginya, tapi puji syukur hingga kini sudah terjual 250 unit. Saat ini kami tengah siapkan proses serah terima kunci unit rumah dan segera siapkan pemasaran tahap II. Kami lihat tetap ada peluang pasarnya,” kata Anton Sugianta kepada wartawan, Selasa (6/9).
Rita Megawati, Konsultan Pemasaran dari LJ Hooker Gading Serpong yang menjadi koordinator pemasaran proyek Widari Village menjelaskan bahwa suksesnya penjualan di tahap I ini salah satunya karena dukungan perbankan. Pihak bank yang bekerjasama dengan pengembang Widari Village memberikan banyak penawaran untuk memudahkan konsumen.
“Uang muka rendah dan juga ada cicilan flat selama 10 tahun. Ini membantu kami dalam memasarkan Widari Village yang mayoritas konsumennya adalah milenial,” ungkapnya.
Manajemen Wida Agung Group dalam pemasaran tahap II menawarkan kemudahan pembelian berupa diskon booking fee 50%. Untuk tipe rumah satu lantai konsumen cukup membayar Rp2,5 juta, sementara untuk yang dua lantai Rp5 juta. Konsumen juga berhak mendapatkan hadiah langsung berupa satu unit air conditioner (AC) untuk semua tipe rumah.
“Selain itu, kami juga siapkan promo KPR spesial dengan cara bayar all in one dengan program DP 0% yang di dalamnya sudah termasuk semua biaya seperti PPN, pajak pembeli untuk AJB dan balik nama. Kelebihan lain, proses AJB di Widari Village hanya dua tahun karena sudah pecah sertifikat,” papar Rita.
Konsep Hunian
Selain kemudahan dalam pola pembayaran, Rita mengatakan unit bangunan di Widari Village menggunakan bata merah dan dobel dinding, jaringan listrik bawah tanah, free canopy, sanitary merek Toto, kusen alumunium, lantai homogeneus tile 60 x 60, serta ada taman dan karpot yang luas.
Bahkan untuk memberikan kenyamanan bagi penghuni, pengembang saat ini sedang membangun water treatment plant (WTP) sendiri sehingga tidak merusak air tanah di kawasan perumahan.
“Secara konsep Widari Village adalah perumahan modern yang dilengkapi fasilitas club house, danau, commercial area Widari Plaza, dan Widari Icon sebagai circle park yang instagramable,” terangnya.

Dari sisi lokasi, Widari Village berada dekat dengan Stasiun Parung Panjang dan exit toll Legok (Tol Serpong-Balaraja) yang sedang dalam proses pembangunan.
Anton Sugianta menambahkan, Widari Village akan dilengkapi dengan fasilitas internet (wifi) yang tidak hanya tersedia di unit rumah tetapi juga di fasilitas penunjang dan taman terbuka di setiap cluster.
“Karena itu, Widari Village sangat cocok bagi konsumen milenial karena memberikan jawaban kemudahan beraktivitas sebagai tuntutan pasar yang melek teknologi,” katanya.
Menurut Anton, kebutuhan internet di sebuah kawasan perumahan sudah merupakan keharusan. Untuk itu, Widari Village telah bekerjasama dengan PT Netciti Persada. Kehadiran jaringan internet dari Netciti ini akan menghadirkan smart digital cluster di proyek seluas 15 hektar yang akan terdiri dari 1.000 unit rumah tersebut.
Netciti menggunakan jaringan teknologi fiber optic yang mampu memberikan kualitas jaringan dan kecepatan yang jauh lebih baik dari kabel biasa. Sehingga penghuni dapat menikmati layanan internet yang pure unlimited dengan harga flat, serta layanan 24 jam call center yang tersedia pada setiap area jangkauannya. (hna)