Prodaily, Bekasi – Grand Wisata Bekasi diprediksi akan menjadi The Next Big City and Big Oportunity di timur Jakarta. Minat konsumen untuk membeli hunian di kawasan ini sangat tinggi, sehingga tak heran jika setiap peluncuran produk baru selalu cepat terjual habis (sold out). Apa sih rahasia kesuksesannya?
Handoyo Lim, Marketing & Promotion Department Head Grand Wisata mengatakan salah satu strategi adalah dalam pemilihan desain dan konsep hunian. Untuk desain, selama ini manajemen Grand Wisata tidak pernah fokus kepada salah satu tren desain saja, namun terus menyesuaikan kebutuhan dari target pasar yang disasar.
Di Klaster Water Terrace misalnya dipilih desain rumah modern klasik dengan pilar-pilar. Sedangkan di Klaster Monte Torena, meski rumah tipe kecil namun dipilih desain klasik karena peminatnya ada. Sementara di Klaster Z Living yang sedang viral saat ini, dipilih konsep hunian modern.
“Untuk desain rumah memang setiap tahun diubah melihat tren di lapangan. Sebenarnya desain rumah itu seperti kosmetik saja, siapa pun bisa meniru. Tetapi yang lebih esensial adalah konsep hunian itu, dimana kami akan melihat terlebih dahulu kebutuhan dasar konsumen,” kata Handoyo kepada wartawan, Kamis (2/6).
Sebagai contoh, dulu rumah dengan lebar 6 meter persegi hanya memiliki satu carport. Tetapi di Z Living Grand Wisata, ujarnya, bisa dibuat dua carport. Hal itu dilakukan sesuai kebutuhan konsumen, karena sebagian besar orang saat ini memiliki mobil lebih dari satu.
Selain itu, jika dulu rumah kecil maksimal hanya memiliki dua kamar tidur, namun di Z Living desain rumah dibuat lebih inovatif sehingga kamar tidur minimal ada tiga. Bahkan untuk rumah tipe lebar 8 meter persegi jumlah kamar tidurnya bisa 5+1 dengan ukuran luas cukup ideal.
Saat ini terutama di masa pandemi orang lebih lama berada di rumah. Karena itu, di Z Living disiapkan fasilitas kolam renang di dalam rumah sehingga keluarga tetap bisa mengisi hari libur dengan kebersamaan. Ada pula sky garden di lantai tiga untuk kumpul keluarga atau tempat anak-anak belajar.
“Desain rumah harus bisa mengakomodir konsep-konsep hunian seperti ini. Kami akan terus melakukan inovasi, karena bagi konsumen hal ini lebih penting mengingat rumah yang dibeli harus bisa memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari mereka,” jelas Handoyo.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa rumah di Z Living dikonsep untuk memenuhi “life-balance” yakni keseimbangan antara bermain, bekerja, belajar sambil menikmati hidup harmonis bersama keluarga. Seluruh hunian di klaster ini juga telah dilengkapi dengan fasilitas smart home yakni CCTV, smart door lock, smart light, dan smoke detector.
Tawarkan Value
Kesuksesan penjualan hunian di Grand Wisata Bekasi juga tak lepas dari cara mereka menawarkan solusi bagi para konsumen. Handoyo menyebutkan banyak developer memiliki mindset bahwa pandemi membuat banyak orang terpuruk.
“Tetapi kami justru melihat banyak juga orang yang menahan uang untuk mendapatkan produk properti yang sesuai dengan masa pandemi, sehingga kami tidak menonjolkan harga tetapi value,” tuturnya.
Handoyo menambahkan, calon konsumen yang memunyai uang pasti akan mencari rumah yang menawarkan keamanan dan kenyamanan.
Untuk itu, Grand Wisata Bekasi menawarkan hunian dengan konsep low density township yakni kawasan residensial dengan banyak ruang terbuka hijau, asri, nyaman dan aman serta dikelola secara modern. Semua kawasan juga didukung dengan jaringan internet yang mumpuni.
Kota mandiri tersebut juga sedang menyiapkan kawasan niaga yang mulai dikembangkan dengan kehadiran Mall Living World Grand Wisata Bekasi yang dijadwalkan beroperasi pada awal 2024.
“Dengan demikian, jika konsumen punya uang dan butuh, tentu akan membeli. Itulah kekuatan value yang kami tawarkan,” pungkas Handoyo Lim. (rin)