ProDaily, Cilegon – PT Grand Mangku Putra (GMP) dan PT Riyadh Group Indonesia melakukan soft opening Restoran The New Natrabu Cilegon di kawasan properti terpadu (mixed use) The Grand Mangku Putra Arcade (GMPA), Sabtu (16/4).
Pada hari yang sama juga telah dilakukan penandatanganan kerjasama pengelolaan helipad/heliport di kawasan The GMPA dengan PT Whitesky Aviation (HeliCity).
Direktur Utama PT GMP, Tubagus Iman Ariyadi mengatakan kerjasama dengan HeliCity memberi kesempatan kepada masyarakat dari Jabodetabek untuk dapat menikmati wisata pantai dan kuliner di sekitar Cilegon tanpa harus bermacet ria di jalan. Pihaknya bersama HeliCity akan menawarkan program wisata pantai dan gunung dengan titik landas di The GMPA.
“Kami melihat ada pasar heli taksi di Cilegon ini, dimana orang membutuhkan transportasi yang cepat untuk keperluan bisnis dan industri. Selain itu di sekitar Cilegon cukup banyak wisata pantai yang indah termasuk ada Gunung Krakatau. Jadi orang tidak perlu harus ke Bali untuk merasakan sensasi naik heli ekstrim karena di sini pantai-pantainya juga cukup indah,” kata Iman.
Presiden Direktur Riyadh Group Indonesia, Bally Saputra Datuk Janosati menambahkan dengan kehadiran sekaligus HeliCity dan Restoran The New Natrabu Cilegon akan mempercepat proses rebranding kawasan The GMPA yang akan dijadikan pusat kuliner dan hiburan keluarga terbesar di Provinsi Banten bahkan di bagian barat Pulau Jawa.
Restoran The New Natrabu Cilegon dikatakannya merupakan yang terbesar dan termewah di dunia, karena memiliki 1.000 kursi dan 14 VVIP Room. Restoran tersebut juga menjadi restoran Minang pertama di dunia yang langsung dilayani transportasi helikopter.
“Kami menargetkan grand opening Restoran The New Natrabu Cilegon dapat dilakukan pada Juli 2022, sehingga sudah siap 100 persen melayani para tamu,” ungkap Bally yang juga merupakan Konsul Kehormatan Nepal dan Sekretaris Badan Pertimbangan Organisasi DPP Realestat Indonesia (REI) tersebut.
Sementara itu, ujarnya, usai Lebaran tahun ini juga akan hadir kuliner legedaris sop kaki gregot Dapur Mamih Sate Domba dan Soto Jadoel Pak Yanto di kawasan The GMPA. Serta disusul dengan kuliner-kuliner legendaris lain yang sekarang masih dalam tahap negosiasi.
“Sehingga kawasan ini akan menjadi layaknya tempat para ‘sultan’ untuk berburu kuliner karena mereka bisa datang naik helikopter. Para ‘sultan’ seperti Raffi Ahmad dan Atta Halilintar juga saya tantang datang kemari agar pantas dipanggil ‘sultan’,” kelakar Bally.
Selain terus mempersiapkan fasilitas pusat kuliner, rekreasi dan helipad, pengembangan kawasan The GMPA seluas 4,5 hektar juga dilanjutkan. Antara lain rencana pengembangan lifestyle mall dan dua tower apartemen di kuartal I-2023 dengan investasi sekitar Rp800 miliar.
Nasionalisme Ekonomi
Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) periode 2009-2016, Irman Gusman yang hadir pada acara tersebut menilai kemitraan antara Pengusaha Bally Saputra dan Tubagus Iman Aryadi merupakan bentuk munculnya nasionalisme ekonomi baru di Indonesia.
“Saya melihat soft opening Restoran The New Natrabu di Cilegon bukan peristiwa biasa. Ini adalah era kebangkitan nasionalisme ekonomi baru yang dipicu oleh pengusaha pejuang Minang dengan kekuatan ekonomi di Banten,” ujar Irman Gusman.
Menurut dia, sejarah nasionalisme Indonesia antara daerah Sumbar dan Banten sudah terbentuk sejak masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang dipimpin Mr Syafruddin Prawiranegara.
Mr Syafruddin, jelas Irman, adalah seorang tokoh nasional yang memiliki daerah campuran Minang dan Banten. Ayahnya adalah kelahiran Banten dan ibunya berasal dari daerah Minangkabau. (aps)