ProDaily, Jakarta – PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) akan terus mendorong bisnis dari sektor pendapatan berulang (recurring income) seperti hotel dan pusat perbelanjaan yang diprediksi terus tumbuh positif sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional di tahun 2022.
Perseroan berhasil mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp4,26 triliun sepanjang 2021. Penjualan properti yang tumbuh positif menjadi sumber utama pendapatan APLN di tahun lalu. Sementara bisnis perhotelan dan pusat perbelanjaan mulai bangkit ditengah tantangan pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung dua tahun lebih.
“Penjualan properti dari berbagai proyek APLN di sejumlah kota menjadi salah satu katalis utama pendapatan Perseroan pada tahun lalu. Bisnis perhotelan sebagai salah satu sumber pendapatan berulang Perseroan juga terus menunjukkan kinerja yang positif,” ungkap Corporate Secretary PT Agung Podomoro Land Tbk. Justini Omas dalam siaran pers yang dikutip Jumat (15/4).
Dia menjelaskan, di bisnis perhotelan, selama tahun 2021 APLN telah mengoperasikan 9 hotel yang berada di Jakarta, Bogor, Bandung dan Bali. Sejumlah hotel utama seperti Hotel Pullman Vimala Ciawi, Bogor dan Hotel Pullman Grand Central Bandung tingkat okupansinya terus meningkat. Bahkan dalam beberapa momentum tertentu, kamar di Hotel Pullman Ciawi dan Pullman Bandung terjual habis, mengingat masih adanya pembatasan jumlah kamar sebagai aturan pada masa pandemi.
Justini berharap berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19 dapat berjalan dengan baik, sehingga semua aktivitas bisnis dapat kembali berjalan normal. Sinyal positif pemulihan ekonomi sepanjang tahun 2022 juga sudah mulai terlihat. Pengunjung di pusat-pusat perbelanjaan yang dimiliki dan dikelola oleh APLN seperti Central Park, Senayan City dan Emporium Pluit Mall semakin meningkat.
Gerak Cepat
Sementara itu, proyek properti lainnya juga terus dikembangkan dan dipercepat pembangunannya seperti Podomoro Park Bandung (Bandung), Podomoro Golf View (Depok), Podomoro City Deli (Medan), Kota Podomoro Tenjo (Bogor), Borneo Bay (Balikpapan), Ochard Park (Batam) dan Kota Kertabumi (Karawang).
Gerak cepat APLN dalam membangun proyek-proyeknya ini juga untuk mengoptimalkan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang telah digulirkan oleh pemerintah sejak tahun 2021.
“Perseroan berhasil menjual hampir 2.000 unit rumah tapak, ruko, unit kantor, kios dan apartemen pada tahun lalu. Meningkatnya daya beli konsumen membuat Perseroan mampu mencatatkan marketing sales 2021 sebesar Rp2,7 triliun, lebih tinggi dari target yang ditetapkan senilai Rp2 triliun,” kata Justini.
Menurut Justini, sebagai pengembang properti terdepan, terintegrasi dan tepercaya, APLN terus mengambil inisiatif untuk menghadirkan produk-produk perumahan yang sesuai kebutuhan masyarakat di berbagai kota utama di Indonesia. Di 2021 misalnya, APLN telah menambah proyek properti baru yaitu kawasan hunian mewah Bukit Podomoro Jakarta di wilayah Jakarta Timur.
Dia menjelaskan, sampai 31 Desember 2021 Perseroan membukukan pengakuan penjualan sebesar Rp3,11 triliun dan pendapatan berulang senilai Rp1,14 triliun. Perseroan juga mencatatkan perolehan laba kotor sebesar Rp1,42 triliun dengan margin laba kotor 33,6%. (hna)