ProDaily, KERTAJATI – Kawasan Cirebon-Patimban-Kertajati (Rebana) Metropolitan berkembang sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat, ditandai dengan percepatan pembangunan infrastruktur, tumbuhnya kawasan industri serta meningkatnya minat investor berkat posisi strategisnya.
Hadirnya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, turut perluasan konektivitas tol dan perencanaan terpadu pemerintah memperkuat proyeksi Rebana sebagai poros ekonomi dan industri masa depan.
“Selain itu, saat ini tercatat ada 36 tenant industri di Kawasan Rebana dengan nilai investasi hingga kuartal III tahun 2025 mencapai lebih dari Rp25 triliun, lebih tinggi dibanding tahun 2024,” ungkap Kepala Pelaksana Badan Pengelola Kawasan Rebana, Helmi Yahya.
Dia menjelaskan, Kawasan Rebana mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari angka Jawa Barat maupun nasional, yakni pada triwulan III tahun 2025 mencapai 5,53%.
“Majalengka merupakan salah satu daerah yang paling pesat perkembangan pembangunannya, laju pertumbuhan ekonomi triwulan III 2025 (year on year) mencapai 8,07%, tertinggi kedua di Rebana dan menyerap 18.933 tenaga kerja hingga triwulan III tahun 2025, tertinggi di Rebana,” jelas Helmi Yahya.
Sejalan dengan perkembangan tersebut, PT Metropolitan Land Tbk atau Metland pada akhir tahun 2024 lalu telah memperkenalkan Metland Kertajati sebagai kawasan hunian dan komersial modern yang mendukung industri di kawasan Rebana yang semakin berkembang.
“Kawasan industri berkembang pastinya memerlukan sarana tempat tinggal baik hunian ataupun hotel untuk long stay guest di sekitar kawasan dan Metland Kertajati menjawab kebutuhan tersebut,’ ujar Anhar Sudradjat, Presiden Direktur Metland dalam sambutannya.
Kawasan Rebana membutuhkan fasilitas yang tidak hanya mendukung mobilitas dan aktivitas industri, tetapi juga menghidupkan kawasan, kehadiran Metland Kertajati memberikan energi baru bagi pertumbuhan Kawasan Rebana dan menjadi bagian penting dari transformasi wilayah ini menuju pusat ekonomi modern Jawa Barat.
Konsep New City
Nitik Hening, Direktur Metland memaparkan konsep pengembangan Metland Kertajati yang akan dikembangkan dengan konsep New City yang memadukan hunian, pusat komersial, fasilitas publik seperti hotel, sarana pendidikan, fasilitas kesehatan, ruang terbuka hijau hingga jaringan usaha yang saling terintegrasi.
Di tahap pertama, Metland Kertajati membuka lahan seluas empat hektar dengan nama Sava Terra dengan varian produk rumah, ruko serta rumah kos (rukos) yang saat ini sudah habis terjual.
Saat ini sedang dipasarkan Ruko Dharmawangsa, untuk menghidupkan area komersial dan sedang mempersiapkan Cluster Tanasultan, hunian premium. Pilihan luas tanah dari 160m2 s.d 256 m2 yang dibandrol harga mulai Rp2,7 miliar.
“Target pasarnya adalah masyarakat lokal yang menginginkan peningkatan kualitas hidup melalui hunian yang lebih berkelas tanpa harus pindah jauh dari daerah yang sudah mereka kenal,” jelas Nitik.
Sementara itu, Wahyu Sulistio Direktur Metland menyampaikan langkah strategis Metland dalam mengembangkan jaringan bisnis hotel dibawah naungan Metland Hotel Grup (MHG) dengan menggunakan nama Metland pada hotel-hotel yang dikembangkan.
“Langkah ini diambil dengan tujuan nama Metland menjadi jaminan kualitas dan layanan yang baik serta membangun loyalitas kepada brand Metland,” ujarnya.
Nomenklatur dibuat berdasarkan bintang mulai dari bintang tiga, bintang empat dan bintang empat plus dan kategori hotel bisnis, resort atau butik. Metland Smara merupakan penamaan hotel berbintang empat kategori hotel bisnis (city). Smara diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti cinta, yang diterjemahkan ke dalam pengalaman menginap yang hangat, ramah dan penuh kenyamanan.
“Pemilihan nama Smara sama dengan Venya pada Metland Venya yang sudah beroperasi sebelumnya yang juga diambil dari Bahasa Sansekerta Venya yang artinya dicintai,” jelas Wahyu.
Metland Smara Hotel Kertajati yang telah beroperasi lebih dulu sejak tahun 2021 merupakan bagian dari pengembangan Metland Kertajati. Metland Smara Hotel Kertajati menargetkan kegiatan MICE dan kebutuhan akomodasi modern bagi korporasi bisnis dan industri Kawasan Rebana yang terus meningkat.
Nama Metland Smara akan menjadi nama hotel bintang empat Metland yang akan digunakan pada pengembangan hotel lainnya di berbagai lokasi strategis, termasuk rencana kehadirannya di Bekasi.
“Saat ini MHG mengelola enam hotel milik Metland dan segera menjadi delapan hotel dengan seiring dengan proses pembangunan Metland Smara Bekasi dan Metland Marron Tomohon,” papar Wahyu. (aps)

