ProDaily, JAKARTA – Kawasan industri ModernCikande Industrial Estate (MCIE) yang dikembangkan oleh PT Modern Industrial Estat, anak perusahaan PT Modernland Realty Tbk. (MDLN), kembali menegaskan posisinya sebagai kawasan industri unggulan di Indonesia.
MCIE berhasil meraih penghargaan bergengsi pada ajang Properti Indonesia Award 2025 (PIA 2025) untuk kategori Property Development – Industrial Estate Development dengan predikat Integrated Industrial Township Development in Banten. Penghargaan diberikan pada Annual Award Ceremony yang diselenggarakan Majalah Properti Indonesia di Hotel JW Marriott, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (25/11).
Penilaian Dewan Juri Properti Indonesia Award 2025 menempatkan ModernCikande sebagai kawasan industri terbaik berkat keberhasilan membangun ekosistem kawasan terpadu yang didukung tata ruang terencana, infrastruktur modern, kemudahan akses logistik, serta kapasitas dan ketersediaan lahan jangka panjang.
Dengan luas kawasan mencapai 3.175 hektar, MCIE merupakan kawasan industri terbesar di Provinsi Banten dan salah satu yang terbesar di koridor barat Jakarta.
ModernCikande juga dinilai unggul berkat lokasinya yang strategis. Kawasan ini hanya berjarak 900 meter dari exit toll Cikande yang terhubung langsung ke ruas tol Jakarta–Merak, serta berada dalam jalur distribusi utama menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Cigading, Ciwandan, dan Merak.
Ekosistem industri di ModernCikande telah terbentuk kuat, ditandai dengan beroperasinya lebih dari 350 perusahaan lokal maupun multinasional dari berbagai sektor seperti food and beverages, otomotif, kimia, baja dan smelter, hingga home and building materials. Selain itu, kawasan industri ini terus memperkuat pelayanan perizinan dengan mekanisme pendampingan yang memungkinkan proses konstruksi pabrik berjalan bersamaan dengan pengurusan perizinan, sehingga investor dapat menghemat waktu dan biaya.
Dengan berbagai keunggulan tersebut, kawasan industri ModernCikande dinilai mampu menawarkan peluang besar bagi investasi dan pengembangan industri nasional.
Penghargaan PIA 2025 diterima Gregorius Eddy Yap Kurniawan selaku Sales Marketing General Manager PT Modern Industrial Estat.
“Kami berharap penghargaan ini memperkuat kepercayaan investor dan menjadi motivasi bagi kami untuk terus menghadirkan kawasan industri yang semakin modern, terintegrasi, dan kompetitif di tingkat global,” ujarnya.

Di tempat terpisah, Pascall Wilson, Direktur Utama PT Modern Industrial Estat menuturkan, saat ini kawasan industri ModernCikande sudah saling terintegrasi karena dilengkapi dengan infrastruktur berkualitas dan beragam fasilitas-fasilitas pendukung.
“Kawasan industri ini juga menawarkan lahan berupa kavling industri untuk produk makanan dan minuman, obat-obatan dan kosmetika,” jelasnya.
Kinerja Penjualan
Selain unggul dari berbagai fasilitas, sepanjang tahun 2025 kinerja penjualan ModernCikande juga menunjukkan perkembangan positif.
Menurut Gregorius Eddy Yap Kurniawan, peningkatan permintaan di kawasan ModernCikande terutama didorong oleh masuknya investor asing yang tengah melakukan relokasi industri dari sejumlah negara Asia akibat perubahan kebijakan perdagangan global. Hal tersebut menciptakan peluang signifikan bagi Indonesia, termasuk prospek ke depan ModernCikande.
Dia memberi contoh penjualan lahan sampai kuartal IV-2025 telah mencapai sekitar 50 hektar, sementara secara keseluruhan mulai dari fase 1 hingga 6 mencatatkan kinerja stabil. Sektor yang masuk beragam, mulai dari industri tekstil, elektronik, building material, stationery, hingga perusahaan-perusahaan baru yang menjadikan Indonesia sebagai basis produksinya.
ModernCikande sendiri saat ini memasuki pengembangan fase 7 yang mencakup sekitar 840 hektar. Pengembang tengah membangun infrastruktur modern, peningkatan kapasitas air dan listrik, serta persiapan penerapan jaringan 5G untuk mendukung operasional industri berteknologi tinggi.
Di saat yang sama, fase 8 dengan luas sekitar 1.000 hektar telah disiapkan untuk mendukung ekspansi kawasan dalam jangka panjang. Hingga kini, dari total 3.175 hektar lahan kawasan, sekitar 1.445 hektar diantaranya telah dikembangkan secara bertahap. (aps)

