ProDaily, JAKARTA – Indonesia Property Watch (IPW) dan Rumah123 menggelar perhelatan Golden Property Awards (GPA) 2025. Malam penganugerahan berlangsung di Hotel Raffles Jakarta, Senin (29/9), yang turut dihadiri Menteri Koordinator (Menko) bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Ali Tranghanda, CEO Indonesia Property Watch mengatakan sektor properti khususnya pasar perumahan di Indonesia sedikit melambat dibandingkan tahun lalu. Namun demikian, pasar perumahan masih menunjukkan potensi yang luar biasa dengan eskalasi pertumbuhan yang mulai terlihat saat ini.
“Dinamika pasar yang penuh tantangan ini menggarisbawahi kebutuhan akan standar kredibel, sistem pembuktian kualitas, dan benchmark yang dapat diandalkan konsumen, developer, maupun pemangku kepentingan lainnya. Karena itu, GPA hadir sebagai suatu penghargaan dengan sistem pembuktian kualitas proyek berbasis data, integritas, dan berstandar penilaian yang ketat,” tegasnya.
Andry Law, Vice President Marketing Rumah123 menambahkan sebagai marketplace properti terdepan di Indonesia, Rumah123 mendukung penuh visi untuk menciptakan penghargaan dengan standar terbaik.
“Kolaborasi Rumah123 dengan IPW memastikan ekosistem properti yang lebih transparan dan sehat, sekaligus mendorong developer untuk beradaptasi dengan kebutuhan pasar secara konsisten dengan mengedepankan kualitas,” sebutnya.
GPA menjadi sebuah tolok ukur kredibilitas dan integritas dalam industri yang terus berkembang. Di tengah derasnya informasi dan pilihan hunian di pasar, GPA membantu masyarakat terutama pencari rumah untuk mengenali proyek-proyek properti terbaik yang layak dipercaya, baik dalam skala lokal maupun nasional.
Menko AHY yang dalam kesempatan itu juga menerima anugerah sebagai Tokoh Penggerak Pasar dan Infrastruktur Perumahan Indonesia menegaskan pemerintah sangat menyambut baik para pelaku di bidang properti yang ingin terus maju dan berkembang.
“Tema malam ini yakni The Legacy, saya rasa menjadi penyemangat bagi kita semua bahwa apa yang kita lakukan hari ini akan berdampak langsung pada generasi mendatang,” ujarnya.
Menurut AHY, saat ini ada lebih dari 9,9 juta kepala keluarga di Indonesia yang tidak punya rumah dan sekitar 26 juta lagi tinggal di rumah-rumah yang tidak layak huni. Untuk itu, pemerintah mendorong para pelaku industri di tingkat lokal untuk terus tumbuh dan berkembang di sektor perumahan.
Dia juga menekankan pentingnya kolaborasi seluruh pemangku kepentingan guna melahirkan solusi dan kebijakan terbaik di bidang perumahan.
Penghargaan Bergengsi
GPA 2025 mengusung tema besar “The Legacy”, yang menandakan perjalanan satu dekade penuh ajang award tersebut sebagai penghargaan properti paling bergengsi di Indonesia. Selama 10 tahun, GPA telah mengukuhkan diri bukan hanya sebagai ajang penghargaan, tetapi juga sebagai simbol kredibilitas dan optimisme di pasar properti nasional.
IPW dan Rumah123 juga memberikan penghargaan dan penghormatan kepada 17 figur dan tokoh yang membawa warisan penting bagi industri properti dan perumahan. Di antaranya Dr. (HC) Ir. Ciputra (almarhum), Dr. Mochtar Riady, Trihatma K. Haliman, Alexander Tedja, Soetjipto Nagaria, Hendro S. Gondokusumo (almarhum), Herman Soedarsono, serta Setyono Djuandi Darmono.
Nama-nama besar di industri properti lainnya seperti Cosmas Batubara (almarhum), Budiarsa Sastrawinata, Dr. James Riady, Muktar Widjaja, The Ning King juga turut menjadi bagian dari penghormatan ini. Kemudian 4 tokoh nasional seperti, Enggartiasto Lukita, Candra Ciputra, Panangian Simanungkalit dan M Yusuf Asy’ari (almarhum).
Secara keseluruhan, GPA 2025 mengumumkan pemenang di empat kategori utama, mencakup total 85 penerima penghargaan, termasuk 10 penghargaan Best of the Best.
Khusus untuk proyek properti, dalam prosesnya, sebanyak hampir 500 proyek dari berbagai skala dan wilayah diseleksi serta diverifikasi ketat selama delapan bulan. Penilaian dilakukan melalui sistem IPW Standard Project Rating 2.1, dengan 24 kriteria yang terukur mencakup aspek location, development, management, and marketing.
Dengan sistem ini, GPA 2025 memberikan ruang lebih luas bagi pengembang lokal termasuk pengembang rumah subsidi dan regional (local champion) yang kerap luput dari sorotan nasional. Melalui sistem penilaian by scale by region, GPA memberikan pengakuan yang setara dan adil tanpa membandingkan langsung pengembang besar dan kecil. (aps)