ProDaily, JAKARTA – Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mengajak pengembang perumahan anggota Realestat Indonesia (REI) untuk menjadi pilar utama dalam mendorong pemanfaatan Kredit Program Perumahan (KPP) atau KUR Perumahan bagi pembangunan rumah masyarakat di seluruh Indonesia.
Menteri PKP, Maruarar Sirait (Ara) mengatakan sebagai asosiasi pengembang perumahan dengan kontribusi terbesar, REI memegang peran penting dalam mendorong pemanfaatan Kredit Program Perumahan dan juga realisasi penyerapan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang tahun ini ditambah menjadi 350.000 unit.
“Saya yakin dengan dukungan dari pengembang perumahan yang tergabung di dalam Realestat Indonesia ini, program Kredit Program Perumahan mampu efektif mendorong pembangunan rumah bagi rakyat di seluruh Indonesia,” kata Menteri Ara pada acara Sosialisasi Kredit Program Perumahan yang diselenggarakan REI bersama Kementerian PKP dan bank penyalur KPP di Grand Sheraton Gandaria City Jakarta, Rabu (17/9).
Menurutnya, KPP merupakan salah satu program pemerintah untuk meningkatkan pembangunan rumah bagi rakyat. Selain itu KPP dan penambahan kuota FLPP, pemerintah juga telah membuat banyak terobosan seperti pembebasan biaya pengurusan BPHTB dan PBG, serta perpanjangan PPN DTP 100% hingga akhir tahun 2025.
“Terimakasih atas dukungan Ketua Umum REI, Sekjen REI, Bendum REI dan seluruh pengurus daerah REI se-Indonesia yang telah memberikan dukungan penuh terhadap berbagai upaya pemerintah untuk mendorong pembangunan perumahan nasional,” ujar Menteri PKP.
Selain itu, Menteri PKP juga menyampaikan keputusan pemerintah terkait suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi FLPP yang tidak mengalami kenaikan atau tetap sebesar 5%. Hal itu menjadi bukti keberpihakan pemerintah terhadap sektor perumahan.
“Keputusan pemerintah, rumah subsidi bunganya tetap 5%. Artinya pemerintahan Presiden Prabowo Subianto benar-benar pro rakyat,” tegasnya.
Kontribusi Terbesar
Sementara itu, Ketua Umum DPP REI Joko Suranto menyampaikan bahwa hingga 17 September 2025, realisasi pembangunan rumah subsidi mencapai 171.448 unit secara nasional, dimana kontribusi anggota REI mencapai 71.137 unit atau 41,5% dari realisasi nasional. Sedangkan untuk rumah komersial, kontribusi REI sebesar 56% dari realisasi nasional.
Tahun ini, REI menargetkan kontribusi pembangunan rumah bersubsidi bisa mencapai 50% dari kuota FLPP yang tersedia sebanyak 350.000 unit.
“Dengan kontribusi tersebut, REI merupakan tulang punggung terpenting dalam merealisasikan target kuota FLPP sebanyak 350.000 unit di 2025, termasuk dalam penyaluran Kredit Program Perumahan yang tahun ini dianggarkan sebesar Rp130 triliun,” tegasnya.
CEO Buana Kassiti Group itu mengajak seluruh anggota REI untuk bahu-membahu menyerap Kredit Program Perumahan secara optimal. Dikatakan, program kredit dengan bunga hanya 6% ini adalah bentuk kepercayaan Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto terhadap pengembang rumah bersubsidi dan sektor perumahan.
“Hari ini hadir 35 DPD REI se-Indonesia, di hadapan Pak Ara ayo kita laksanakan kepercayaan ini dengan komitmen tinggi terhadap program pemerintah di sektor perumahan termasuk Kredit Program Perumahan,” ujarnya.
Joko Suranto juga mengapresiasi pemerintah karena di tahun ini untuk pertama kali dalam sejarah kuota FLPP cukup melimpah, mengingat di tahun-tahun sebelumnya kuota FLPP biasanya sudah habis di kuartal dua atau tiga. Terlebih di tahun ini, ada pula peluang untuk mendapatkan kredit dengan bunga rendah dan stimulan lain seperti pembebasan BPHTB, percepatan PBG, dan Paket Ekonomi 2025.
“Ini berarti teman-teman semua harus tambah semangat lagi, karena peluangnya masih sangat besar. Sayang sekali kalau momentum besar ini tidak kita manfaatkan untuk memacu pasokan rumah,” katanya.
Pada kesempatan itu, Menteri Ara spontan mengajak para pengembang anggota REI untuk bergotong royong untuk mengumpulkan dana dari sebagian keuntungan untuk membantu masyarakat yang butuh perbaikan (bedah) rumah.
“Ini bentuk Berbaginomics dari pengembang untuk mensukseskan Program 3 Juta Rumah Presiden Prabowo Subianto,” sebutnya.
Dalam acara sosialisasi itu, REI berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp5,5 miliar untuk bantuan bedah rumah sebagai bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) asosiasi pengembang tersebut. Dana tersebut diperkirakan senilai atau setara dengan renovasi untuk 220 unit rumah. (aps)