ProDaily, BSD CITY – Menjawab tren produk hunian berkelanjutan, Sinar Mas Land mengembangkan The Armont Residence di BSD City. Perumahan ini tercatat sebagai hunian pertama di BSD City bahkan di Indonesia yang meraih Gold Certification dari Green Building Council Indonesia atau GBCI.
Hunian ekslusif ini dirancang oleh Nataneka Arsitek, mengusung konsep elegansi arsitektur neo-klasik open space dengan kemewahan ruang yang luas.
Dibangun di atas lahan seluas ± 14,5 hektar, The Armont Residence kini memasuki fase akhir pengembangan tahap pertama dengan menghadirkan hunian tipe Grandiose XI dengan luas tanah 9 x 17 meter persegi. Setiap unit memiliki 3 lantai yang dilengkapi 4 hingga 5 kamar tidur lengkap dengan ensuite bathroom, lantai full marmer di area lantai utama dan koridor, sanitary dari Kohler, lift, sky balcony, fitur smart home system, multi storage garage, dan carport dengan kapasitas hingga 3 mobil.
Kelvin Bryant Suhendra, Vice President Residential BSD Sinar Mas Land menyampaikan pihaknya senang penjualan The Armont Residence mendapatkan respons positif dari masyarakat. Tahap pertama The Armont Residence sudah terjual hingga 75% sejak diluncurkan pada Februari 2025 lalu.
Setelah tipe Sovereign X terjual habis, tipe Splendid VIII dan Grandiose XI kini menjadi favorit masyarakat yang mencari hunian premium ramah lingkungan. Untuk itu, Sinar Mas Land membuka fase terakhir di tahap pertama yang memiliki keunggulan berupa pemandangan langsung ke Greenbelt Waterway yakni Ruang Terbuka Hijau (RTH) terbaru di BSD City seluas 120.000 m2 yang akan menambah kualitas hidup penghuni dengan pemandangan hijau dan living experience yang menyenangkan.
“Blok ini juga memberikan keistimewaan yakni tidak berhadapan dengan hunian lain, sehingga menciptakan ruang yang lebih luas dan privat. Proyek terbaru ini sangat eksklusif karena hanya kami jual sebanyak 11 unit dengan harga Rp8 miliaran,” kata Kelvin Bryant dalam keterangannya.
The Armont Residence dirancang dengan material bangunan berstandar tinggi, menghadirkan kualitas dan kenyamanan terbaik bagi penghuninya. Sebanyak 50,76% material konstruksi telah bersertifikat ISO 14001, sementara 40,45% lainnya memiliki sertifikat eco label yang telah mengikuti standar lingkungan global. Untuk sistem pendingin ruangan, digunakan R32 Refrigerant, yang lebih ramah lingkungan karena tidak merusak lapisan ozon.
Material yang digunakan juga bebas merkuri dan berasal dari sumber rendah polusi, termasuk cat Volatile Organic Compound (VOC) serta kayu komposit ramah lingkungan.
Tekan Biaya Operasional
Konsep bangunan ramah lingkungan mampu menekan biaya operasional, seperti listrik dan air hingga 4-5 persen. Pemilihan materi jendela menggunakan fitur low-e glass yang mampu mengurangi paparan panas berlebih dan menjaga suhu tetap sejuk. Pencahayaan melalui lampu pun dipilihkan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) guna menghemat energi dan meningkatkan efisiensi.
Pengelolaan lingkungan pada bangunan turut diperhatikan melalui growing house design, communal sewer treatment plant, pemanas air bertenaga surya, alternatif akses air bersih dari Water Treatment Plant Sampora dan pengelolaan sampah terintegrasi.
“Di dalam kawasan residensial tersebut, juga terdapat taman tematik yang luas nan asri,” pungkas Kelvin Bryant. (aps)