ProDaily, GADING SERPONG – Paramount Land mengumumkan produk komersial The Hudson@ Manhattan District yang diluncurkan pada Januari 2024 telah terserap dengan baik. Hingga April 2024, penjualannya sudah mencapai 95%. Untuk memenuhi kebutuhan pasar yang sangat tinggi, Paramount Land berencana meluncurkan The Hudson tahap 2 pada awal Mei 2024.
Presiden Direktur Paramount Land, M. Nawawi mengatakan sejak diperkenalkan pada 2021 Manhattan District telah menjadi salah satu fokus utama Paramount Land dalam pengembangan kawasan komersial di Gading Serpong. Kawasan seluas 22 hektar yang dijuluki The Largest Business Epicentrum in Gading Serpong ini terdiri dari beragam area komersial meliputi Madison Grande, Hudson Studio Loft, Hampton Avenue, Open Concept Lifestyle Mall@ Hampton Square, hingga The Hudson tahap 1.
“Berdasarkan riset yang dilakukan, kami melihat bahwa kunci kesuksesan perkembangan produk komersial Paramount Land di Gading Serpong terletak pada 3 hal yakni aksesibilitas atau keterjangkauan lokasi, visibilitas atau kemudahan untuk ditemukan dan dilihat dari jauh, serta ekspansi atau kemudahan untuk pengembangan bisnis,” ujar Nawawi dalam keterangannya, Rabu (15/5).
Dia menambahkan, Paramount Land juga selalu mengutamakan terciptanya long-term sustainable business melalui diferensiasi dan inovasi produk, serta pengelompokan bisnis berdasarkan jenis usaha sehingga terjadi multiplier effect untuk menarik konsumen dan memperluas eksposur bisnis seperti yang terjadi di pusat kuliner Pisa Grande, Sorrento, Aniva, dan sekitarnya.
Berdasarkan riset yang dilakukan Paramount Land, setidaknya ada lebih dari 100 bisnis baru dibuka setiap bulannya di Gading Serpong, dimana pada Maret 2024 ada sekitar 109 bisnis yang mulai beroperasi di area-area komersial pengembangan Paramount Land di Gading Serpong.
Direktur Paramount Land, Norman Daulay mengatakan Kota Gading Serpong telah menjadi kota mandiri berskala regional dan destinasi populer di Tangerang Raya dan Jabodetabek, dengan populasi mencapai lebih dari 120 ribu jiwa (belum termasuk komuter). Kota ini terus bertumbuh secara pesat dengan lebih dari 40 klaster terhuni, fasilitas kota yang lengkap, transportasi umum, jalan boulevard yang dilewati lebih dari 15.000 kendaraan per jam, dan tingkat okupansi bisnis yang sangat tinggi.
“Kami juga melakukan beragam perkembangan, diantaranya memperluas dan memperbaiki infrastruktur, menambah konektivitas akses jalan baru, serta memperluas captive market untuk menumbuhkan ekosistem bisnis yang sehat dan berkelanjutan,” jelasnya.
Penambahan akses ini, ujar Norman, semakin memudahkan pengunjung masuk dan keluar Gading Serpong secara looping, karena tidak hanya menggunakan satu akses keluar-masuk saja. Tetapi tersedia berbagai jalur alternatif yang tersambung ke daerah pengembangan lain di sekitar Gading Serpong.
“Konsep looping inilah yang diaplikasikan Paramount Land di The Hudson, sehingga memiliki akses masuk 360 derajat dan dikelilingi 7 klaster residensial terhuni serta area-area komersial yang sudah sangat ramai,” paparnya.
Konsep Pengembangan
Direktur Planning & Design Paramount Land, Henry Napitupulu menyebutkan tidak ada perubahan signifikan dari sisi konsep dan desain pada The Hudson tahap 2. Proyek ini tetap dikembangkan sebagai area komersial street level berkonsep shopping arcade yang mengintegrasikan ruang indoor dan outdoor, sehingga dapat menghadirkan pengalaman baru bagi pengunjung dan memberikan kenyamanan berbelanja tanpa terganggu cuaca.
Ada dua pilihan tipe yaitu Tipe Arcade dan Tipe Avenue. Tipe Arcade merupakan bangunan strip commercial yang di bagian belakangnya terdapat akses pejalan kaki (shopping arcade) semi terbuka selebar 6 meter dengan atap pelindung (walkway with daylight cover) yang memaksimalkan sirkulasi udara dan cahaya, sekaligus melindungi pengunjung dari segala cuaca. Bangunan terdiri dari 3 lantai dengan lebar 4,5 meter serta panjang 20 meter, 18 meter, dan 15 meter.
Sedangkan Tipe Avenue dilengkapi alfresco terrace dan alfresco rooftop yang cocok untuk cafe, restoran, dan lain-lain. Tersedia tipe Avenue with Single Facade dengan alfresco terrace menghadap sisi depan dan Tipe Avenue with Double Facade dengan alfresco terrace menghadap sisi depan dan belakang. Bangunan terdiri dari dua lantai (rooftop di lantai tiga) dengan lebar bangunan 4,5 meter serta pilihan panjang 18 meter, 15 meter, dan 12 meter.
Tersedia juga Tipe Avenue Single Facade (sudut) dengan lebar 6,5 meter dan panjang 12 meter dalam jumlah terbatas.
“The Hudson tahap 2 dipasarkan dalam jumlah terbatas yaitu 51 unit, harga mulai dari Rp 4 miliaran (tipe Arcade) dan Rp 2,7 miliaran (tipe Avenue). Serta tersedia beragam promo pembayaran menarik,” ungkap Henry. (aps)