ProDaily, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto telah melantik para menteri yang tergabung di dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029 pada Senin (21/10). Salah satu menteri yang dilantik adalah Maruarar Sirait sebagai Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Usai dilantik, Ara (demikian dia akrab disapa) menegaskan bahwa hal pertama yang akan dia prioritaskan adalah menyusun landasan hukum yang kuat terkait kementerian dan menyusun regulasi yang dapat menggabungkan semua tujuan baik dari para pemangku kepentingan (stakeholder) perumahan dan permukiman.
“Kita akan bangun dulu sistemnya secara utuh dan landasan hukum yang kuat. Kami mohon waktu sebentar untuk mempersiapkan segala sesuatunya, baik secara hukum maupun secara konsep, sehingga di lapangan semua peraturan dapat selaras, baru kita maju ke depan. Jadi tidak maju-mundur,” ungkapnya.
Hal lain yang dia soroti adalah soal ketersediaan lahan untuk pembangunan perumahan. Menurut Ara, lahan yang tersedia semisal milik negara atau lahan sitaan sepatutnya bisa dimanfaatkan untuk dibangun rumah rakyat. Dirinya akan berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Kejaksaan Agung yang memiliki banyak aset lahan sitaan. Namun untuk bentuk dari konsep (pemanfaatannya) masih akan dibahas lagi lebih lanjut.
“Untuk pengadaan lahan, sebisa mungkin kita gunakan yang sudah ada. Misalnya saya sudah koordinasi dengan Jaksa Agung, karena ada banyak lahan sitaan dan itu bagaimana bisa dimanfaatkan? Kemudian lahan milik kereta api (PT KAI), itu banyak tanah-tanah yang bisa dipakai,” jelasnya.
Selain itu ada lahan-lahan milik BUMN dan lahan milik TNI/Polri yang bisa dipakai untuk pembangunan rumah prajurit. Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman juga akan melibatkan pengembang swasta dalam pengadaan lahan dan pembangunan rumah dengan semangat gotong-royong dalam membangun rumah untuk rakyat.
Selain itu, guna mendorong efisiensi pemanfaatan dana dari APBN di masa mendatang, selain memanfaatkan tanah idle milik negara dan instansi pemerintah, pihaknya juga mencari solusi lain seperti membuka ruang dari pihak swasta untuk berpartisipasi melalui Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan melalui program perumahan.
Gotong Royong
Maruarar Sirait menyatakan kesiapan untuk melaksanakan tugas yang diamanahkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dirinya segera akan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk pembangunan rumah rakyat.
“Kita harus siap bekerja keras, dan berusaha untuk membangun rumah layak huni di desa dan di kota,” tegasnya.
Dirinya menambahkan, selain gotong royong membangun rumah untuk rakyat, lancarnya pembangunan rumah di lapangan juga sangat bergantung pada kerjasama dan keyakinan dari semua pihak yang terlibat untuk bahu-membahu.
“Kita harus bergotong royong dengan semua kekuatan, karena masih banyak sekali masyarakat Indonesia yang tidak memiliki rumah di desa maupun di kota,” jelasnya.
Pembangunan rumah di kota nantinya akan diarahkan ke hunian vertikal (high rise), sehingga mereka tidak perlu jauh ke tempat kerja.
Ditanya tentang kebijakan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), Ara mengaku dirinya belum mendapatkan arahan dari Presiden Prabowo Subianto. Namun dia berjanji akan mendengarkan masukan secara sistematis dari semua pihak seperti akademisi, pengamat, pelaku usaha, dan tentunya masyarakat.
“Kami akan mendengarkan masukan mereka secara sistematis agar pelaksanaannya dapat lebih komprehensif nantinya,” kata Ara.
Maruarar Sirait lahir di Medan pada 23 Desember 1969. Mantan anggota DPR RI itu kini merupakan politisi Partai Gerindra dan mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilihan Presiden 2024 lalu. (aps)