ProDaily, JAKARTA – Perusahaan properti Delta Group, merayakan ulang tahun ke-32. Selama kiprah panjangnya mengembangkan proyek perumahan, perkantoran, rumah toko (ruko) dan apartemen, Delta Group telah membangun sebanyak lebih dari 40.000 unit rumah di berbagai daerah di Indonesia.
CEO Delta Group, Endang Kawidjaja mengatakan, sebagai wujud nyata perseroan menjadi mitra pemerintah dalam mendukung program perumahan rakyat, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), Delta Group telah melakukan akad kredit lebih dari 40.000-an unit rumah yang tersebar di 20 proyek sejak tahun 1992.
“Sebagian besar produk yang dihasilkan oleh Delta Group adalah perumahan bersubsidi. Tersebar dibeberapa propinsi di kabupaten dan kota. Mulai dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah dan Batam,” jelasnya kepada wartawan disela-sela acara Halal Bihalal Perayaan 4 Windu Delta Group dan syukuran 40.000 unit akad, di Jakarta, Selasa (7/5).
Pencapaian Delta Group tersebut, lanjut Endang, terbagi dalam dua periode yakni pra dan pasca 2006. Pada periode 1992-2006 diperlukan waktu selama 14 tahun untuk merealisasikan sebanyak 5.000 unit akad KPR. Namun periode pasca 2006 yang dimulai dengan proyek Grand Kahuripan di Cileungsi, Bogor, hanya dibutuhkan waktu 5 tahun untuk bisa melakukan akad sebanyak 5.000 unit. Selanjutnya hanya diperlukan waktu sekitar 3 tahun untuk mencapai akad 5.000 unit.
“Target Delta group ke depan adalah menjadi pengembang dengan akad 3.000 unit per tahun. Dengan tetap menjaga kualitas bangunan rumah maupun PSU sesuai harapan MBR, dan pemerintah,” tambahnya.
Target Penjualan
Endang menjelaskan saat ini ada 10 proyek yang sedang berjalan di lokasi yang berbeda, serta dua proyek yang baru akan dikembangkan. Dari semua proyek yang sedang berjalan itu, Delta Group menargetkan bisa menjual sebanyak 3.000 unit rumah selama 2024 dan ditargetkan 2.000 unit diantaranya dapat diakad-kreditkan pada tahun ini.
“Dari sisi suplai kami tidak ada masalah. Penjualan kami juga cukup bagus. Selama empat bulan tahun berjalan ini saja sudah siap akad sekitar 1.000 unit rumah dan sebagian besar (90%) adalah rumah bersubsidi,” ungkapnya.
Endang berharap tidak ada kendala yang berarti tahun ini. Misalnya soal keterbatasan kuota subsidi yang bisa mengganggu penjualan atau persoalan lain seperti pinjol.
“Kerjasama kami dengan perbankan selama ini juga sangat baik. Yang terbesar memang masih BTN. Selama ini sekitar 89% akad kredit kerjasama dengan BTN.,” ungkapnya.
Menurutnya, perumahan bersubsidi masih menjadi incaran sebagian masyarakat. Dari sisi penjualan, meski produknya berupa unit bersubsidi namun Delta Group sudah menggunakans sosial media (sosmed) dan teknologi informasi sebagai salah satu strategi pemasaran.
“Sejak akhir tahun lalu sebenarnya mulai intensif menggunakan sosmed dan program promosi lainnya, seperti DP murah. Meniru saja. Dan hasilnya ternyata bagus,” pungkas Endang. (aps)