ProDaily, JAKARTA – Kebijakan pemerintah untuk memberikan stimulus fiskal berupa pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk pembelian rumah dengan harga hingga Rp5 miliar diyakini membawa dampak positif terhadap sektor properti di 2024. Selain itu, kebutuhan hunian di Indonesia masih cukup besar dan mayoritas didominasi kebutuhan untuk generasi milenial.
Alim Gunadi, Chief Executive Officer (CEO) Damai Putra Group mengatakan pertumbuhan pasar properti di tahun 2024 akan diwarnai dengan tumbuhnya tren-tren baru yang menyesuaikan dengan dinamika pasar properti, seperti digitalisasi pemasaran yang semakin marak untuk menangkap konsumen milenial. Segmen pasar yang cukup besar ini perlu dijangkau optimal untuk menarik minat mereka membeli rumah, karena milenial adalah pasar yang sudah melek dan adaptable dengan teknologi.
“Indonesia menerima bonus demografi yang sangat besar di 2045, dan mayoritas populasi itu adalah milenial dan Gen Z yang saat ini berusia 25 tahun sampai 34 tahun. Ini menjadi tantangan bagi kita pelaku usaha properti, tetapi tren ini tidak dapat kita tolak,” ungkap Alim pada acara “Bank Gathering” yang diadakan Damai Putra Group di Jakarta, Senin (4/3).
Untuk mendorong dan memudahkan milenial untuk membeli rumah yang dikembangkan Damai Putra Group, pengembang berusia 42 tahun itu telah menjalin kerjasama dengan bank-bank ternama untuk penyediaan kredit pemilikan rumah (KPR). Lewat skema partnership dengan puluhan bank, kata Alim, pihaknya mempermudah para milenial membeli rumah dengan memberikan suku bunga bank mulai dari 2,6%.
“Kami berharap kerjasama ini berjalan dengan baik dan saling menguntungkan kedua belah pihak serta hubungan kerjasama antara Damai Putra Group dan perbankan semakin erat,” ujar Alim Gunadi.
Saat ini, Damai Putra Group juga aktif mengaungkan tagar #saatnyabeliproperti untuk terus menumbuhkan minat generasi milenial.
Binsar Pandiangan, Chief Sales & Marketing Officer Damai Putra Group menjelaskan tagar #saatnyabeliproperti dibuat karena perusahaan memahami orang membeli properti selain untuk tempat tinggal juga untuk investasi. Setiap orang yang membeli rumah, ungkap Binsar, tentu berharap mendapatkan capital gain.
“Capital gain hanya didapat dari developer atau di kawasan yang masih terus melakukan pengembangan. Kalau pengembangan masih dilakukan sampai 10 tahun lagi misalnya, maka peluang dan kesempatan konsumen untuk mendapatkan capital gain masih cukup besar,” ujarnya.
Ditambahkan, saat ini kecenderungan konsumen termasuk generasi milenial lebih tertarik untuk memiliki hunian di kawasan timur Jakarta dengan potensi peningkatan capital gain sampai 20% per tahun menurut riset Indonesia Property Watch (IPW). Potensi itu, kata Binsar, menjadi peluang besar bagi konsumen dan saat ini adalah waktu yang tepat untuk membeli properti di koridor timur Jakarta.
Bersiap IPO
Damai Putra Group telah menciptakan berbagai kawasan hunian dan komersial yang berkualitas di Jabodetabek, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Sejalan dengan itu, pengembangan portofolio terus dilakukan oleh Damai Putra Group untuk mendorong pertumbuhan properti khususnya di koridor timur Jakarta.
Tiga kawasan hunian sedang dikembangkan di Bekasi yaitu Kota Harapan Indah seluas 2.200 hektar (baru sekitar 800 hektar yang sudah dikembangkan), Segara City 110 hektar dan Tera Damai 100 hektar. Saat ini, Kota Harapan Indah memiliki jumlah populasi 60.000 jiwa dan direncanakan populasinya akan mencapai 300.000 penduduk dalam beberapa tahun mendatang.
Di luar Jabodetabek, Damai Putra Group telah meluncurkan hunian Casa Grande, Vasana dan Green Hills di Yogyakarta, sementara di Sidoarjo (Jawa Timur) membangun perumahan Delta Sari Indah, Delta Sari Baru, Grand Delta Sari dan Graha Tirta.
Saat ini, total cadangan lahan (landbank) yang dimiliki Damai Putra Group masih cukup besar mencapai 2.627 hektar dengan total areal yang sudah dikembangkan sekitar 1.000 hektar. Di seluruh Indonesia, total rumah yang sudah dibangun kelompok usaha properti ini mencapai 40.000 unit.
Di bawah manajemen baru, ke depan Damai Putra Group berupaya menjadi perusahaan properti tersebut sebagai pemain utama bisnis properti di Tanah Air. Bahkan, perusahaan ini sedang menyiapkan diri untuk melantai di bursa dengan melakukan penawaran saham ke publik atau Initial Public Offering (IPO).
“Tahun ini kami akan fokus melakukan penguatan branding, digitalisasi pemasaran dan pelayanan konsumen serta memperkuat jaringan dengan perbankan, lalu kemudian di 2025 akan ada akselerasi sehingga pada 2026 sudah bisa bersiap untuk IPO,” pungkas Alim Gunadi. (aps)