ProDaily, Jakarta – Kelompok usaha properti, Riyadh Group Indonesia melalui anak usahanya PT Ladang Padi Resort telah menjalin kerjasama dengan PT Paku Alam Semesta (PAS) untuk mengembangkan kawasan pariwisata dan properti terpadu di Bukit Cipala, Merak, Cilegon, Provinsi Banten.
Penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara kedua belah pihak dilakukan pada awal Januari 2023, masing-masing ditandatangani Direktur Utama PT Ladang Padi Resort, Riyadhi Salman Saputra dan Direktur Utama PT Paku Alam Semesta, Mas Muis Muslich bertempat di Restoran New Natrabu Cilegon.
“Kami bekerjasama dan bermitra dengan PT Paku Alam Semesta untuk mengembangkan sektor pariwisata di Provinsi Banten,” kata Riyadhi di Jakarta, Jumat (20/1/2023).
Menurutnya, lahan milik PT PAS di Merak tersebut dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai kawasan pariwisata terpadu. Apalagi, di kawasan segitiga Merak-Cilegon-Serang saat ini masih kekurangan destinasi wisata berkualitas sebagai salah satu sumber pendapatan daerah.
Riyadhi menambahkan, selain hotel dan resort, lahan yang berada di perbukitan tersebut juga cukup ideal dijadikan pusat kulineran seperti kafe atau restoran dengan konsep kawasan agrowisata.
“Terlebih, posisi Merak sebagai titik nol di barat Pulau Jawa sebenarnya cukup ikonik sehingga menarik dijadikan destinasi wisata,” sebutnya.
Bukit Cipala menawarkan keindahan view alam yang tidak kalah dengan wisata bukit lainnya. Rindang pepohonan ditambah pemandangan laut langsung ke Selat Sunda menjadi daya tarik tersendiri di kawasan perbukitan tersebut. Wisatawan juga dapat menikmati sunset terbaik dari ujung barat Pulau Jawa itu dan tentunya banyak spot untuk foto yang instagrammable.
Presiden Direktur Riyadh Group Indonesia, Bally Saputra Datuk Janosati menyebutkan saatnya ini pihaknya memang sedang fokus mengembangkan usaha di sektor pariwisata melalui beberapa anak usaha yang bergerak di bidang perhotelan dan resort. Salah satunya melalui PT Ladang Padi Resort yang akan segera mengembangkan kawasan pariwisata terpadu di Merak.
“Kami akan fokus mengembangkan sektor pariwisata di Banten termasuk di Bukit Cipala Merak ini. Akan segera dilakukan desain masterplan sehingga tahun ini juga bisa berjalan,” ujarnya.
Konsul Jenderal Kehormatan Nepal itu menyebutkan di tahun pertama pihaknya sudah menyiapkan investasi sekitar Rp50 miliar untuk perencanaan dan pembangunan infrastruktur kawasan. Sementara di tahun kedua disiapkan dana investasi sekitar Rp200 miliar sampai Rp300 miliar.
“Di tahun kedua, investasinya tergantung pada progres pergembangan proyek destinasi yang dibangun. Termasuk rencana kami untuk membangun mini zoo bekerjasama dengan Taman Safari Indonesia,” jelas Bally Saputra yang juga Sekretaris Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) DPP Realestat Indonesia (REI) itu.
Dukungan Pemda
Direktur Utama PT Paku Alam Semesta, Mas Muis Muslich menyambut baik kerjasama strategis dengan Riyadh Group Indonesia yang sudah berpengalaman dalam usaha pengembangan properti dan pariwisata termasuk proyek high rise building.
“Diharapkan dengan adanya MoU ini dapat mendukung pengembangan sektor pariwisata di Provinsi Banten. Kami akan berkolaborasi untuk ikut membangkitkan pariwisata dan tentu meningkatkan pemasukan untuk daerah,” katanya.
Pemerhati Pariwisata di Banten, GS Ashok Kumar mengatakan pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) saat ini sedang gencar mendorong pengembangan konsep pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) yang memperhitungkan sepenuhnya dampak ekonomi, sosial dan lingkungan dari aktivitas pariwisata terhadap kehidupan di masa kini dan masa mendatang.
Dimana salah satu fokusnya adalah tetap menjaga alam dan berkontribusi terhadap pengentasan kemiskinan melalui pembukaan banyak lapangan kerja.
“Kita tentu mengharapkan kawasan pariwisata terpadu yang akan dikembangkan di Bukit Cipala ini dapat dikelola secara baik dengan konsep-konsep pariwisata berkelanjutan. Kawasan ini harus membawa efek berganda (multiplier effect) bagi perekonomian di Banten,” tegas Ashok yang juga Ketua Harian Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banten tersebut.
Dia juga meminta pemerintah daerah (pemda) setempat untuk dapat memberi dukungan bahkan insentif terhadap pengembangan kawasan destinasi wisata tersebut karena diyakini akan berdampak luas terhadap perekonomian daerah. (aps)