ProDaily, Jakarta – Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) bersama 40 bank penyalur menandatangani Perjanjian Kerja Sama tentang Penyaluran Dana Fasilitas Pembiayaan Perumahan (FLPP) melalui Kredit Pemilikan Rumah Sejahtera bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Ruang Pendopo, Kementerian PUPR, Rabu (28/12)
40 Bank tersebut terdiri dari 7 bank nasional dan 33 Bank Pembangunan Daerah (BPD). Bank Nasional tersebut terdiri dari BTN, BTN Syariah, BNI, Mandiri, BRI BSI dan Bank Mega Syariah.
Sedangkan 33 BPD terdiri dari Bank BJB, Bank Sulawesi Selatan, Bank Sumsel Babel, Bank Jambi, Bank BJB Syariah, Bank Sulawesi Selatan Syariah, Bank Riau Syariah, Bank Sumsel Babel Syariah, Bank Kalimantan Barat, Bank Nagari, Bank Kalimantan Selatan Syariah, dan Bank DKI.
Selanjutnya Bank Jatim Syariah, Bank NTB Syariah, Bank Sumut Syariah, Bank Kalimantan Timur, Bank Kalsel, Bank Kalimantan Tengah, Bank Sumut, Bank Jambi Syariah, Bank Aceh Syariah, Bank NTT, Bank Nagari Syariah, Bank Jawa Timur, Bank Kalimantan Barat Syariah, Bank Kaltimtara Syariah, Bank DKI Syariah, Bank Jawa Tengah, Bank Yogya, Bank Sulawesi Tengah, Bank Papua, Bank Jateng Syariah dan Bank Sulawesi Utara dan Gorontalo.
Pada kesempatan yang sama, juga dilaksanakan Perjanjian Kerja Sama antara BP Tapera dengan Bank Penyalur untuk pembiayaan Tapera.
BP Tapera menggandeng 22 bank penyalur yang terdiri dari BTN, BTN Syariah, BRI, BJB, BSI, BNI, Mandiri, BPD Sumatra Utara, BPD Sumatra Utara Syariah, BPD Sumatra Barat, BPD Sumatra Barat Syariah, BPD Kaltimtara, Bank Sumsel Babel, Bank Sumsel Babel Syariah, Bank Kalsel, Bank Kalsel Syariah, Bank Kalbar Syariah, Bank Jambi, Bank Jambi Syariah, Bank Papua, Bank Sulselbar dan Bank NTT.
Sesuai dengan target yang ditetapkan oleh pemerintah, BP Tapera akan menyalurkan dana FLPP tahun 2023 sebanyak 220.000 unit atau senilai Rp25,18 triliun. Sedangkan untuk pembiayaan Tapera sebanyak 10.000 unit atau senilai Rp1,05 triliun.
Komisioner BP Tapera, Adi Setianto menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh mitra kerja BP Tapera atas pencapaian tahun 2022.
“Berkat dukungan dari bank penyalur dan pengembang perumahan subsidi, ungkapnya, BP Tapera mampu menutup kinerja tahun anggaran 2022 dengan hasil optimal,” ungkapnya.
Dari target pemerintah berdasarkan RPJMN 2020-2024 sebesar 200.000 unit mampu dipenuhi, bahkan BP Tapera membuktikan bisa merealisasikan target optimalisasi dari Kementerian Keuangan untuk realisasi FLPP 100% sebesar 226.000 unit.
Beri Apresiasi
Sebagai ungkapan rasa terima kasih dan apresiasi kepada seluruh mitra kerja, BP Tapera memberikan apresiasi kepada bank penyalur dan asosiasi perumahan atas kontribusi pada penyaluran pembiayaan perumahan.
BP Tapera memberikan penghargaan atas 5 kategori, yaitu Bank dengan Kontribusi Penyaluran FLPP Tertinggi Tahun 2022, Bank dengan Pertumbuhan Tertinggi secara Year on Year, Bank dengan Capaian di Atas Komitmen Awal Tahun, Bank dengan Kontribusi Penyaluran Pembiayaan Tapera Tertinggi. Serta Asosiasi Pengembang Perumahan dengan Kontribusi Penyaluran FLPP Tertinggi Tahun 2022.
Untuk kategori Bank dengan Kontribusi Penyaluran FLPP Tertinggi Tahun 2022 diberikan kepada Bank BTN, Bank BTN Syariah dan Bank BNI. Sedangkan untuk Bank dengan Pertumbuhan Tertinggi secara Year on Year diberikan kepada Bank BTN, Bank BRI dan Bank BTN Syariah.
Selanjutnya untuk kategori Bank dengan Capaian di atas Komitmen Awal Tahun diberikan kepada BJB Syariah, Bank DKI dan Bank Sumsel Babel Syariah. Untuk Bank dengan Kontribusi Penyaluran Pembiayaan Tapera Tertinggi diberikan kepada BTN, BTN Syariah dan BRI.
Terakhir untuk kategori Asosiasi Pengembang Perumahan dengan Kontribusi Penyaluran FLPP Tertinggi Tahun 2022 diberikan kepada REI, Apersi dan Himperra.
Di tahun 2023, Adi Setianto mengingatkan bank penyalur dan pengembang perumahan untuk tetap menjaga kualitas rumah meski dikejar target penyaluran.
“Tahun 2023 kami tetap akan memberlakukan open commitment sehingga kuota tidak akan terkunci di bank mana pun sehingga MBR akan tetap terlayani dengan lebih cepat,” tegasnya.
Namun, Adi Setianto mengingatkan bahwa kualitas dan ketepatan sasaran tetap harus menjadi fokus utama karena setiap per triwulan BP Tapera akan melakukan evaluasi guna melihat efektifitas komitmen di setiap bank serta menilai seluruh bank termasuk dari sisi keterhunian dan dokumen ketepatan sasaran. (rin)