ProDaily, Jakarta – Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mengumumkan data penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang mencapai 100% dari target yang ditetapkan pemerintah. Per 24 Desember 2022, realisasi penyaluran dana FLPP ditutup sebanyak 226.000 unit atau senilai Rp25,150 triliun.
“Kami bersyukur atas pencapaian ini. Di tahun 2022, kami mampu membuktikan sebagai Operator Investasi Pemerintah (OIP) yang bisa diandalkan oleh Kementerian Keuangan. Semua ini tidak terlepas dari kerja sama yang baik antara bank penyalur dan pengembang perumahan yang berkomitmen membuktikan kinerjanya,” ungkap Komisioner BP Tapera, Adi Setianto dalam keterangan persnya, Senin (26/12).
Kontrak kinerja antara BP Tapera dengan Kementerian Keuangan yang ditandatangani Maret 2022 lalu mencakup tiga hal yakni layanan prima yang meningkat, akuntabilitas pengelolaan dana FLPP yang berkesinambungan dan pengelolaan keuangan yang efektif, efisien dan akuntabel. Adi menegaskan, BP Tapera mampu memperlihatkan capaiannya atas ketiga kontrak kinerja tersebut.
Untuk layanan prima yang meningkat, BP Tapera mampu merealisasikan dana FLPP hingga 100% sesuai dengan target yang ditetapkan sebanyak 226.000 unit dan kegiatan monitoring dan pemantauan tingkat keterhunian KPR FLPP oleh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) telah terlaksana sebanyak 52.643 unit di 73 kabupaten/kota. Pencapaian kegiatan monitoring dan pemantauan ini di atas target 101,04% yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan yang hanya 52.100 unit rumah untuk 52 lokasi.
Sedangkan pencapaian untuk peningkatan akuntabilitas pengelolaan dana FLPP, BP Tapera telah melaksanakan rekonsiliasi dengan 51 bank penyalur dan dengan Direktorat SMI Kementerian Keuangan, sehingga penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ke Rekening Investasi Bendahara Umum Negara (RIBUN) selalu tepat waktu. Selain itu, BP Tapera mampu menyelesaikan tindak lanjut dari temuan auditor sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Untuk pencapaian kinerja pengelolaan keuangan yang efektif, efisien dan akuntabel, BP Tapera mampu tepat waktu dalam pencairan alokasi DIPA dana FLPP setiap bulannya total senilai Rp19,1 triliun dengan realisasi jumlah imbal hasil dana FLPP yang disetorkan ke RIBUN sebesar Rp289,59 miliar. Nilai ini lebih tinggi 119% dari target 2022 yang hanya sebesar Rp243 miliar.
Dengan capaian di tahun 2022 tersebut, Adi Setianto semakin optimis dalam menyambut tahun 2023. Menurutnya, dalam beberapa hari ini, BP Tapera akan mengadakan perjanjian kerja sama dengan 40 bank penyalur untuk tahun 2023 yang terdiri dari 7 bank nasional dan 33 bank pembangunan daerah.
“Kami optimis, target sebanyak 220.000 unit senilai Rp25,18 triliun yang ditetapkan pemerintah pada 2023 dapat diselesaikan dengan baik dengan tetap memperhatikan kualitas dan ketepatan sasaran,” kata Adi Setianto. (aps)