ProDaily, Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN menggelar Indonesia Property Expo (IPEX) ke-24. Pameran ini diadakan dari tanggal 19 – 27 November 2022 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan. Beragam jenis properti ditawarkan di pameran tersebut dengan harga mulai dari Rp168 juta.
Direktur Utama BTN, Haru Koesmahargyo menegaskan pelaksanaan pameran IPEX yang sudah 24 kali digelar ini merupakan salah satu wujud komitmen Bank BTN memaksimalkan potensi yang ada untuk mendukung penyediaan perumahan yang layak kepada masyarakat.
Selama pameran berlangsung, BTN memberikan suku bunga spesial mulai dari 2,47% dengan jangka waktu kredit (tenor) sampai dengan 30 tahun. Konsumen juga mendapatkan berbagai keuntungan antara lain bebas biaya provisi dan administrasi, angsuran berjenjang serta diskon asuransi jiwa hingga 5%.
“Harga properti yang ditawarkan pada pameran ini mulai dari Rp168 juta. Pemilihan harga terjangkau dimaksudkan agar masyarakat di segmen menengah ke bawah juga dapat memiliki rumah,” ujar Haru saat seremoni pembukaan Indonesia Property Expo 2022 di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (19/11/2022).
IPEX tahun ini diproyeksi dihadiri 68.000 pengunjung, dengan target transaksi sekitar Rp 1,5 triliun. Transaksi tersebut, ungkap Haru, sekitar Rp900 miliar dari KPR komersial, Rp300 miliar dari KPR subsidi, dan Rp300 miliar dari KPR Syariah.
Pameran IPEX 2022 ini diikuti 325 proyek properti dari 42 pengembang pilihan yang terdiri dari 32 pengembang perumahan non-subsidi, 10 pengembang perumahan subsidi dan 5 produk pendukung.
“Proyek properti khususnya perumahan yang dipasarkan ada 325 proyek yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Bandung dan Surabaya. Serta lokasi-lokasi strategis sesuai arahan Bapak Menteri BUMN RI yaitu lokasi yang terkoneksi langsung dengan moda transportasi massal (TOD),” ujar Haru.
Lebih lanjut Haru menambahkan bahwa pada 2045 Indonesia beraspirasi untuk dapat mencapai target zero backlog kepenghunian perumahan (home inhabited 100%) dan backlog kepemilikan rumah mencapai 91% (home ownership). Hal ini tentunya merupakan tugas yang cukup menantang namun dengan dukungan pemerintah melalui Kementerian BUMN, Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan dan Kementerian ATR/BPN, maka Bank BTN siap untuk menjadi poros penggerak program perumahan nasional di Indonesia lewat empat langkah strategis.
Pertama, mendorong optimalisasi sumber likuiditas program perumahan yang lebih sustain. Kedua, memastikan ketersediaan supply perumahan dengan mendorong shifting menuju vertical housing di perkotaan. Ketiga, mengembangkan program pembiayaan yang affordable bagi seluruh kelompok demand. Dan keempat, meningkatkan kolaborasi yang efektif pada pengembangan ekosistem perumahan di Indonesia.
“Bank BTN akan memastikan amanah yang diberikan pemerintah akan dilaksanakan dengan penuh kesungguhan hingga masyarakat dapat merasakan manfaat yang nyata yaitu dapat memiliki rumah dengan cepat, mudah dan murah,” jelasnya.
Backlog Tinggi
Sementara itu, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto mengatakan sektor perumahan saat ini menuntut upaya lebih keras dan kreatif dalam menghadapi tantangan nilai produksi yang meningkat dan minat pasar yang relatif melemah pada masa pasca pandemi.
“Oleh karena itu, kami berharap melalui kegiatan pameran IPEX 2022 ini masyarakat bisa mendapatkan pilihan hunian yang layak dan terjangkau ” harapnya.
Ditambahkan, kegiatan pameran properti seperti Indonesia Property Expo sangat bermanfaat dan mendorong perekonomian pasca pandemi. Selain itu juga dapat menjadi ajang bagi para pelaku pembangunan perumahan untuk mendekatkan diri pada konsumen sekaligus riset pasar untuk pengembangan usaha.
Iwan menyebutkan kebutuhan rumah bagi masyarakat di Indonesia masih cukup tinggi. Hal tersebut menjadi salah satu tantangan dalam penyediaan perumahan yaitu angka kebutuhan atau backlog yang masih tinggi.
“Sehingga masih memerlukan kontribusi dari semua pemangku kepentingan, termasuk pihak swasta maupun perbankan,” ujarnya.
Untuk mengurangi angka backlog tersebut, menurut Iwan, pemerintah telah berupaya menyelesaikan masalah perumahan melalui Program Sejuta Rumah (PSR). Program tersebut merupakan gerakan bersama seluruh stakeholder untuk mewujudkan percepatan penyediaan rumah layak huni bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Menurutnya, sektor properti Indonesia menghadapi tantangan yang luar biasa selama masa pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak Maret 2020. Namun kini sektor properti mulai mengalami tanda-tanda perbaikan, meski belum kembali pulih seperti sediakala. Diharapkan seluruh aspek sosial ekonomi akan bangkit termasuk sektor properti yang tahun ini diprediksi dapat segera pulih. (rin)