ProDaily, Jakarta – Dalam gelaran B20 Indonesia 2022 yaitu Indonesia Net Zero Summit 2022 Jababeka, Pertamina, Hitachi, Unilever, dan L-Oréal menandatangani nota kesepahaman untuk mendukung Kawasan Industri Jababeka sebagai klaster industri nol emisi karbon (Net Zero Industrial Cluster) pertama di Asia Tenggara.
Aksi ini didukung oleh World Economic Forum dan Accenture sebagai bagian dari inisiatif “Transitioning Industrial Clusters towards Net Zero” yang berkolaborasi dengan Accenture dan EPRI.
Kawasan industri merupakan bagian penting dari transisi energi. Oleh karena itu, Jababeka sebagai pengembang kawasan industri terbesar di Asia Tenggara, bersama Pertamina , Hitachi, Unilever, dan L-Oréal berupaya mengembangkan solusi dekarbonisasi secara kolektif yang mensinergikan seluruh stakeholder dengan menargetkan net-zero carbon emission di dalam kawasan sebelum tahun 2050.
Inisiatif tersebut juga mendorong operasional dan sirkularitas yang efisien serta transisi penggunaan listrik tenaga surya dan sumber daya terbarukan lainnya. Inisiatif ini akan menjadi bagian dari upaya transisi energi B20 yang mendukung Presidensi G20 Indonesia di tahun ini.
“Inisiatif ini akan membantu perusahaan di kawasan industri terbesar di Asia Tenggara itu untuk mengambil peran utama dalam mengatasi meningkatnya permintaan konsumen akan produk berkelanjutan dan praktik bisnis yang bertanggung jawab,” kata Agung Wicaksono, Managing Director PT Jababeka Infrastruktur dalam keterangan resminya.
Berangkat dari misi ini, Agung menekankan pentingnya menjaga bumi. Menurutnya, bumi ini bukan warisan nenek moyang melainkan pinjaman dari generasi mendatang. Guna menjembatani pemerintah untuk mencapai net zero emission, maka Jababeka, Pertamina, Hitachi, Unilever, dan L-Oréal menyatakan kesiapan mengerahkan segala sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut.
Dalam KTT B20 Summit yang diselenggarakan di Bali pada 13 November 2022, Agung Wicaksono juga berpartisipasi sebagai Deputy dan Co-Chair dari B20 Taskforce for Energy, Sustainability and Climate. Agung menegaskan, seruan aksi yang disampaikan dalam KTT itu bertujuan agar perusahaan di Indonesia bergabung dalam komitmen energi hijau dan menciptakan gelombang baru inisiatif dekarbonisasi.
Butuh Kolaborasi
Nicke Widyawati, President Director and CEO Pertamina, Chair of the B20 Energy, Sustainability and Climate Change Task Force menambahkan meningkatkan penggunaan solusi energi terbarukan penting untuk menurunkan emisi karbon dari aktivitas industri. Tetapi mencapai dekarbonisasi membutuhkan kolaborasi antara banyak pemangku kepentingan, sehingga Pertamina memerlukan sinergi perusahaan tambahan di Jababeka untuk bergabung dengan grup baru ini.
“Pertamina, sebagai satu-satunya perusahaan Indonesia di Fortune Global 500, ingin mendorong perjalanan dekarbonisasi ini,” ujarnya.
Alper Kulak, Supply Chain Director Unilever Indonesia menambahkan keberlanjutan harus menjadi aspek penting dari setiap strategi bisnis sehingga menghasilkan kinerja yang unggul dan bertanggung jawab.
“Unilever berharap dapat bermitra dengan pihak lain dalam ekosistem bisnis manufaktur di Jababeka dalam upaya ini,” sebutnya.
Sementara itu, Puneet Verma, Direktur Operasi Pabrik L’Oréal Indonesia mengatakan dengan mempertimbangkan posisi L’Oréal Indonesia yang memimpin industri kecantikan saat ini, pihaknya berkomitmen untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar. Melalui L’Oréal For the Future, L’Oréal Indonesia berkomitmen untuk mencapai 100% netralitas karbon.
“Selain itu, yang lebih ingin saya soroti adalah kita menyaksikan percepatan transformasi internal kita dalam berkontribusi mengatasi perubahan iklim di Indonesia. Pada tahun 2021, semua lokasi kami sudah menggunakan 100% energi primer terbarukan dan pada tahun 2023 pabrik kami di Kawasan Industri Jababeka akan mencapai 100% netralitas karbon. Bersama-sama, kami ingin menunjukkan bahwa perusahaan dapat menjadi bagian dari solusi untuk tantangan yang dihadapi dunia,” kata Puneet Verma.
Yasuhiro Yamamoto, Presiden Direktur Hitachi Astemo Bekasi Manufacturing, mengatakan dengan peluncuran instalasi 1248kWp rooftop solar PV di pabriknya pada Oktober 2022 dan menjadi yang terbesar hingga saat ini di Kawasan Industri Jababeka, Hitachi Astemo ingin mempercepat transisi ke net zero emission. (rin)