ProDaily, Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan kunjungan kerja di Jawa Barat dengan meninjau progres pembangunan jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) pada Selasa (20/9/2022). Saat ini tol tersebut sudah memasuki pengerjaan Seksi 2 ruas Cigombong-Cibadak sepanjang 11,9 km dengan progres konstruksi 86% dan ditargetkan selesai pada Desember 2022.
Menteri PUPR mengatakan setelah Seksi 2 selesai konstruksinya dan beroperasi segera akan dilanjutkan Seksi 3 ruas Cibadak-Sukabumi Barat sepanjang 13,70 km, sehingga dapat memberikan solusi atas permasalahan kemacetan ke arah Sukabumi bahkan hingga Pelabuhan Ratu di Pantai Selatan Jawa.
“Semua ruas ini semoga selesai tahun 2024 sampai dengan minimal Sukabumi Barat, artinya sudah melewati titik kemacetan yang parah di Pasar Cibadak,” kata Menteri Basuki dalam keterangannya, Jumat (23/9).
Jalan tol Ciawi-Sukabumi memiliki 4 seksi dengan total panjang keseluruhan 54 km dengan progres Seksi 1 Ciawi-Cigombong sepanjang 15,35 km sudah beroperasi sejak Desember 2018 lalu. Kemudian dua seksi lainnya yakni Seksi 3 Cibadak-Sukabumi Barat sepanjang 13,70 km dengan progres pembebasan lahan 42,07%, dan Seksi 4 ruas Sukabumi Barat-Sukabumi Timur sepanjang 13,05 km dengan progres pembebasan lahan 9,59%.
Ruas Cigombong-Cibadak akan terkoneksi dengan wilayah Bogor yang terhubung dengan ruas tol Jagorawi, sehingga dapat mengurangi waktu tempuh dari Jakarta menuju Sukabumi yang sebelumnya 4 sampai 5 jam melalui jalan alteri menjadi 2 jam lebih cepat. Ruas tol ini diharapkan menjadi alternatif penghubung menuju kawasan pariwisata di sekitar kawasan Lido, Sukabumi, Pelabuhan Ratu, Ujung Genteng hingga Geopark Ciletuh.
“Serta semakin memperlancar konektivitas perekonomian masyarakat baik dari sektor industri, barang, dan jasa karena akan tersambung dengan wilayah Jawa Barat bagian selatan seperti Bogor dan Ciawi,” kata Basuki.
Japek II
Sebelumnya, Menteri PUPR juga meninjau progres pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan yang menghubungkan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 1, JORR 2 dan tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi) di Jawa Barat.
Pembangunan Jalan Tol Japek II Selatan diharapkan dapat mendukung pengembangan kawasan industri, perumahan, maupun wisata sepanjang trase jalan tol tersebut. Selain itu juga menjadi alternatif rute masyarakat dari Jakarta menuju Bandung atau sebaliknya.
Menteri Basuki menginstruksikan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk melakukan percepatan penyelesaian pembangunan secara bertahap, utamanya pada Seksi 3 Taman Mekar-Sadang sepanjang 27,85 km.
“Kita akan selesaikan dulu ruas Sadang-Kutanagara 9 km pada Desember 2022 untuk mendukung arus libur Nataru. Kita lihat persoalannya adalah masalah finansial. Saya sudah menghubungi Pak Wamen BUMN untuk bisa mendorong PT. Jasa Marga mempercepat penyelesaian termin pekerjaan konstruksi yang sudah mencapai 67 persen,” tegasnya.
Dengan mekanisme ini, Menteri PUPR berharap PT Waskita Karya (Persero) selaku pelaksana konstruksi dapat fokus menyelesaikan pekerjaan Tol Japek II Selatan. Tol Japek II Selatan merupakan Proyek Strategis Nasional yang dibangun melalui pembiayaan APBN/APBD, BUMN, dan Swasta dengan kerjasama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasa Marga dan PT Wiranusantara Bumi.
“Kita coba untuk bisa selesaikan seluruhnya pada 2024. Untuk Lebaran 2023, kita coba sampai Gate Sukabungah, sementara tahun 2024 selesai hingga Gate Jati Asih 2024,” kata Menteri Basuki.
Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan membentang sepanjang 64 kilometer (km) dengan biaya investasi sebesar Rp14,69 triliun dengan masa konsesi 35 tahun. Pembangunan jalan tol ini terbagi dalam 3 seksi yakni seksi 1 Jatiasih-Setu sepanjang 9,3 km, seksi 2 Setu-Taman Mekar sepanjang 24,85 km, dan seksi 3 Taman Mekar-Sadang sepanjang 27,85 km. Secara konstruksi, jalan tol ini akan memiliki 7 ( buah Gerbang Tol (GT) yaitu, GT Jati Asih, GT Bantar Gebang, GT Setu, GT Sukaragam, GT Taman Mekar, GT Kutanegara, dan GT Sadang. (aps)