ProDaily, Jakarta – Potensi investasi bisnis properti di Jakarta menyongsong perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) menjadi isu sentral yang dibahas dalam Rapat Kerja Daerah Realestat Indonesia (Rakerda REI) DKI Jakarta di Hotel JS. Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 8 September 2022.
Agenda kegiatan tahunan organisasi yang diselenggarakan Dewan Pengurus Daerah (DPD) REI DKI Jakarta ini bertujuan mengevaluasi pelaksanaan program kerja, menampung aspirasi anggota, serta perbaikan organisasi ke depan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria saat membuka secara resmi Rakerda REI DKI 2022 mengakui bahwa wajah baru Jakarta yang semakin cantik dan tertata saat ini tidak terlepas dari peran serta anggota REI. Menurutnya, REI juga senantiasa mendukung upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk berkolaborasi dan mempercepat pembangunan di Jakarta.
“Kita mengejar agar Jakarta sejajar dengan kota-kota global di dunia yang berhasil dan sukses. Untuk mewujudkan hal itu, butuh dukungan semua pihak. Salah satunya tentunya dukungan dari DPD REI DKI Jakarta,” tegas Riza.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan rumah layak huni, imbuh Riza, Pemprov DKI Jakarta membutuhkan dukungan penuh REI DKI Jakarta. Tidak hanya soal rumah layak huni, tetapi juga ingin memenuhi kebutuhan sosial inklusif. Hal ini agar warga Kota Jakarta dapat saling berinteraksi dan dapat memenuhi tuntutan produktivitas.
“Pemprov DKI Jakarta sudah meluncurkan Program Jakhabitat sebagai program pemukiman yang terintegrasi di Jakarta. Termasuk adalah program penataan kampung dan pengembangan hunian vertikal. Hanya dengan cara ini Jakarta bisa menjadi kota yang lebih manusiawi,” sebutnya.
Wagub berharap, pengembangan hunian vertikal yang dibangun dapat memfasilitasi aktivitas atau interaksi sosial para penghuni.
“Saya mengajak REI DKI Jakarta untuk berkontribusi dalam penyediaan hunian dengan menyikapi tantangan perubahan iklim melalui pendekatan green infrastructure. Hal ini selaras dengan bahasan Urban20 terkait penyediaan hunian berkelanjutan,” urainya.
Menyongsong IKN
Ketua DPD REI DKI Jakarta Arvin F. Iskandar menambahkan, saat ini pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur sudah mulai berproses. Pertanyaannya, bagaimana status baru Jakarta setelah nantinya resmi tidak menjadi ibu kota? Apakah Jakarta akan menjadi pusat perekonomian, pusat perdagangan atau kota jasa berskala global atau berskala internasional?
Menurutnya, ke depan tantangan Kota Jakarta semakin kompleks. Meski tidak lagi menjadi ibukota negara, namun diyakini Jakarta tetap akan menarik menjadi magnet utama baik sebagai kota pusat bisnis, investasi dan keuangan utama di Indonesia. Apalagi dengan modal kelengkapan sarana dan prasarana infrastruktur pendukung, kesediaan sumber daya manusia yang unggul serta bonus demografi.
“Jakarta akan tetap menjadi lokasi tujuan investasi dan bisnis di Indonesia pasca pemindahan IKN. Pasar properti di Jakarta juga akan tetap besar pasca IKN pindah,” ujar Arvin.
REI DKI Jakarta berpandangan bahwa Jakarta dengan sejarah dan infrastruktur yang terbangun cukup baik tetap akan menjadi magnet investasi bagi para pelaku bisnis. Untuk itu, di dalam Rakerda REI DKI 2022 ada diskusi panel yang fokus membahas topik tersebut.
Nantinya, butir-butir masukan tersebut akan dituangkan REI DKI dalam bentuk Program Kerja dan Pokok-Pokok Pikiran, berupa rekomendasi kepada pemangku kebijakan yang bermanfaat dalam menentukan langkah-langkah strategik organisasi selaras dengan perkembang dunia usaha.
Sementara itu, dalam sambutan secara daring, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi dukungan pelaku usaha properti terhadap perekonomian nasional.
“Program kerja REI sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional. Dengan adanya kontribusi dari REI DKI Jakarta, seperti program corporate social responsibility (CSR) dan bedah rumah dapat memacu pertumbuhan pasar properti di Tanah Air,” pungkasnya. (aps)