ProDaily, Jakarta – PT Bank CIMB Niaga Tbk melaporkan perolehan laba bersih konsolidasi (unaudited) sebesar Rp1,2 triliun pada kuartal I-2022 atau naik sebesar 19,9% (year-on-year/yoy) dan menghasilkan earnings per share Rp47,89.
Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan mengungkapkan pihaknya berhasil meraih capaian yang baik pada kuartal I dengan laba bersih mencapai Rp1,2 triliun dan sekaligus meneruskan kinerja yang solid sejak tahun 2021. Pertumbuhan positif pada pendapatan operasional, pengelolaan biaya operasional yang baik, serta pembentukan cadangan yang lebih rendah mendorong kinerja di kuartal awal di tahun ini. Hasil kinerja itu sekaligus mencerminkan keberhasilan prioritas strategi CIMB Niaga dalam pemulihan ekonomi yang positif.
“Kami senantiasa menjaga kecukupan pencadangan yang berfokus pada kualitas aset dan penerapan manajemen risiko. Dengan kondisi perekonomian yang terus membaik, kami berharap kinerja positif yang telah diraih dapat terus berlanjut di tahun 2022,” ujar Lani Darmawan dalam keterangan persnya, Jumat (29/4/2022).
Kinerja yang positif didorong oleh pertumbuhan kredit, normalisasi net interest margins (NIM) pada kuartal-kuartal berikutnya, serta menerapkan disiplin ketat dalam pengelolaan biaya. Ke depannya, kata dia, CIMB Niaga akan terus membangun dan memanfaatkan kapabilitas digital untuk meningkatkan customer experience dan mendorong pertumbuhan bisnis jangka panjang.
Sementara itu, capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) CIMB Niaga berada pada posisi yang kuat masing-masing sebesar 23,1% dan 76,1% per 31 Maret 2022. Total aset mencapai Rp307,4 triliun per 31 Maret 2022, sehingga CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset.
Total penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp237,3 triliun dengan rasio CASA sebesar 63,6%, sejalan dengan komitmen berkelanjutan bank itu untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan para nasabah melalui layanan perbankan digital terkini.
Dilaporkan, jumlah kredit yang disalurkan sebesar Rp182,7 triliun, terutama berasal dari kontribusi bisnis consumer banking dengan pertumbuhan sebesar 12,4% (yoy). Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bertumbuh sebesar 9,2% (yoy), sementara Kredit Pemilikan Mobil (KPM) meningkat sebesar 48,8% (yoy).
Di segmen perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga atau CIMB Niaga Syariah berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp38,1 triliun (+17,4%/yoy) dan DPK sebesar Rp40,1 triliun (+35,4%/yoy)per 31 Maret 2022. (rin)