ProDaily, JAKARTA – PT Tanamori Makmur Indonesia, salah satu anak usaha PT Perintis Triniti Properti Tbk atau Triniti Land bersama dengan Flores Prosperindo sedang melakukan berbagai upaya untuk menyiapkan proyek TanaMori sebagai kawasan pariwisata berkelanjutan kelas dunia. Untuk itu, saat ini Tanamori berkomitmen untuk mempersiapkan kriteria standar Dewan Pariwisata Berkelanjutan Global atau Global Sustainable Tourism Council (GSTC) termasuk melalui pelatihan.
Alfonso Pardede, Director of Project & International Business PT Tanamori Makmur Indonesia mengatakan selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menginginkan Labuan Bajo – TanaMori sebagai kawasan wisata premium, maka aspek keberlanjutan menjadi salah satu faktor penting yang diimplementasikan di dalam pengembangan kawasan wisata premium.
“Juga sebagai bentuk tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitar TanaMori,” ujar Alfonso Pardede dalam keterangannya, Senin (4/9).
Pelatihan yang diinisiasi oleh IA-CEPA Katalis ini merupakan salah satu program dari berbagai studi yang tengah berjalan. Dalam program ini, dipersiapkan kerangka kerja untuk dapat memenuhi kriteria berkelanjutan yang telah ditetapkan GSTC, pelatihan terhadap masyarakat dan semua stakeholder terkait aspek berkelanjutan di TanaMori, serta penyiapan investment prospectus di TanaMori bagi investor Australia dengan memanfaatkan benefit dari IA CEPA – Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement.
Alfonso menjelaskan, pelatihan ini memiliki tujuan untuk mengembangkan destinasi pariwisata yang berkelanjutan di Indonesia, khususnya di Nusa Tenggara Timur. Upaya ini merupakan langkah nyata dalam memperbaiki pengelolaan pariwisata di Indonesia dan meningkatkan reputasi negara dalam pengembangan kawasan pariwisata berkelanjutan.
TanaMori memiliki keunikan tersendiri karena berada di dekat kawasan warisan dunia UNESCO yakni Taman Nasional Komodo.
“Kriteria destinasi GSTC yang menjadi acuan global untuk pariwisata berkelanjutan akan diimplementasikan di TanaMori. Hal ini akan membantu para investor mengidentifikasi proyek berkelanjutan, memberikan pedoman bagi pendidikan dan pelatihan di sektor pariwisata, serta membantu pemangku kepentingan memahami praktik-praktik berkelanjutan,” pungkas Alfonso Pardede.
Kawasan TanaMori dikembangkan oleh Triniti Land dan Flores Prosperindo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, dengan konsep “World-Class Digital Sustainable Tourism Destination next to Komodo National Park”. Perseroan berencana menhadirkan komplek komersil pariwisata seperti pusat edukasi pariwisata Flores, villa, boutique hotel dan kebun binatang.
Nantinya proyek yang akan dikembangkan mencapai sekitar 246 hektar yang terdiri dari dua fase pengembangan. Fase pengembangan pertama adalah seluas 87 hektar sementara fase pengembangan kedua memiliki luas sebesar 159 hektar. Kawasan ini sedang dalam proses mendapatkan status Kawasan Ekonomi Khusus atauKEK. (rin)